Harga Minyak Mentah Menuju US$130 Per Barel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik menuju US$130 per barel pada hari Rabu (9/3). Terangkat oleh kekhawatiran pasokan karena Amerika Serikat (AS) melarang impor minyak Rusia.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$ 1,68, atau 1,3% pada US$ 129,66 per barel pada 0905 GMT. Sementara, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,60 atau 1,3% menjadi US$125,30.

AS pada Selasa memberlakukan larangan impor minyak Rusia dan Inggris mengatakan akan menghapusnya secara bertahap. Shell mengatakan akan berhenti membeli minyak mentah Rusia.


JP Morgan memperkirakan sekitar 70% minyak lintas laut Rusia sedang berjuang untuk mencari pembeli.

"Yang jelas adalah bahwa krisis saat ini tidak akan terselesaikan dalam waktu dekat (masa depan) dan akibatnya harga minyak diperkirakan akan tetap pada tingkat yang tinggi," kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.

Baca Juga: Bank Dunia: Kenaikan Harga Minyak Mengancam Pertumbuhan China hingga Indonesia

Minyak telah melonjak sejak Rusia, pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia, meluncurkan apa yang disebutnya "operasi khusus" ke Ukraina. Harga minyak Brent mencapai US$139 pada hari Senin, tertinggi sejak 2008.

Salah satu sumber potensial pasokan minyak tambahan adalah Iran, yang telah melakukan pembicaraan dengan kekuatan Barat selama berbulan-bulan untuk memulihkan kesepakatan yang mencabut sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Tetapi pembicaraan menjadi rumit oleh permintaan menit-menit terakhir dari Rusia. Kepala negosiator Iran dalam pembicaraan Wina kembali ke ibukota Austria pada hari Rabu.

Di tengah kekhawatiran kekurangan pasokan, ada tanda-tanda pasar belum kekurangan minyak.

Persediaan minyak mentah AS naik 2,8 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka dari American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, pada hari Selasa. Angka inventaris resmi AS akan dirilis pada 1530 GMT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto