Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Kekhawatiran Pasokan Timur Tengah dan Stok AS



KONTAN.CO.ID - HOUSTON - Harga minyak naik pada hari Kamis karena perang di Timur Tengah terus memicu kekhawatiran pasokan, sementara kenaikan tak terduga pada minyak mentah dan bensin di AS membatasi kenaikan harga.

Minyak mentah berjangka Brent naik 92 sen, atau 1,08%, menjadi $86,17 per barel pada pukul 09:46 EDT (14.46 GMT). Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 86 sen, atau 1,06%, menjadi $81,76.

Sebelumnya pada hari Rabu, kedua benchmark ditutup sedikit lebih tinggi.


Baca Juga: Harga Minyak Stabil di Tengah Kekhawatiran Timur Tengah Imbangi Stok Minyak Mentah AS

Ketegangan lintas batas antara Israel dan Hizbullah Lebanon telah meningkat, meningkatkan kekhawatiran bahwa perang yang semakin luas dapat melibatkan negara-negara lain termasuk produsen minyak utama Iran.

Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan Perancis sangat prihatin dengan situasi di Lebanon dan menyerukan untuk menahan diri.

Penularan apa pun dapat berdampak besar pada pasokan minyak mentah dari Timur Tengah, kata analis Panmure Gordon, Ashley Kelty.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan negaranya berdiri dalam solidaritas dengan Lebanon dan meminta negara-negara di kawasan untuk menunjukkan dukungan.

Israel menyerbu sebuah lingkungan di Kota Gaza, memberi tahu warga Palestina ketika tank-tank tersebut bergerak masuk bahwa mereka harus bergerak ke selatan.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Seiring Berlanjutnya Ketegangan di Timur Tengah

Pasukan Israel mengebom kota Rafah di selatan dalam apa yang mereka sebut sebagai tahap akhir operasi melawan militan Hamas.

Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan lonjakan stok minyak mentah AS sebesar 3,6 juta barel pada minggu lalu. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan sebesar 2,9 juta barel.

Stok bensin AS naik 2,7 juta barel. Para analis memperkirakan penurunan sebesar 1 juta barel.

“Saat ini kita sedang berada di puncak musim mengemudi di musim panas, dengan permintaan bensin dan solar mencapai puncaknya ketika orang-orang melakukan perjalanan selama akhir pekan tanggal 4 Juli, jadi jika pasar saat ini bergerak sideways, maka kita mungkin akan melihat penurunan setelah liburan akhir pekan. ,” kata Tim Snyder, ekonom di Matador Economics

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar