Harga Minyak Mentah Telah Turun 5% Sepekan Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah turun untuk sesi keempat pada perdagangan Jumat (10/3). Harga minyak menuju kerugian mingguan terbesar dalam lima minggu di tengah kekhawatiran tentang prospek kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang bisa memukul permintaan bahan bakar.

Melansir Reuters, harga minyak Brent merosot 41 sen atau 0,5% menjadi US$81,18 per barel pada 0852 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah antara West Texas Intermediate (WTI) turun 56 sen atau 0,7% menjadi US$75,16 per barel.

Ekspektasi kenaikan suku bunga AS dan di Eropa telah mengaburkan prospek pertumbuhan global dan mendorong kedua tolok ukur minyak mentah turun lebih dari 5% sepanjang minggu ini, penurunan terburuk sejak awal Februari.


Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi, Dipicu Nada Hawkish dari The Fed

Penguatan dolar juga membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell telah memperingatkan tentang kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat. The Fed pada awalnya salah mengira inflasi bersifat "sementara".

Data ketenagakerjaan AS yang lebih luas pada hari Jumat tampak sebagai barometer penting kesehatan pasar tenaga kerja AS, dianggap ketat dan sebagai indikator arah suku bunga.

Data nonfarm payrolls kemungkinan meningkat 205.000 pekerjaan bulan lalu, menurut survei Reuters.

"Angka yang mengalahkan perkiraan akan menjadi paku terakhir di peti mati untuk penurunan suku bunga dan harus memberikan amunisi baru untuk beruang minyak," kata analis PVM Stephen Brennock.

Baca Juga: Harga Minyak Turun Dua Hari Beruntun Hingga Rabu (8/3)

Di sisi pasokan, AS dilaporkan secara pribadi mendesak beberapa pedagang komoditas untuk menghilangkan kekhawatiran tentang pengiriman minyak Rusia yang dibatasi harga dalam upaya untuk menopang pasokan, yang menunjukkan lebih banyak minyak Rusia mungkin mengalir ke pasar.

Investor memantau dengan cermat pemotongan ekspor dari Rusia, memutuskan untuk memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari pada bulan Maret.

Reuters minggu ini melaporkan bahwa Rusia berencana untuk memotong ekspor minyak dan transit dari pelabuhan baratnya pada bulan Maret sebesar 10% setiap hari mulai Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto