SINGAPURA. Harga minyak mentah Brent naik menuju harga US$ 111 per barel pada hari Kamis, (15/8). Kenaikan harga terjadi karena penurunan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran pasokan dari Timur Tengah dan Afrika Utara. Di Timur Tengah misalnya, kenaikan harga minyak terjadi akibat konflik berdarah antara polisi dan pendukung Muhammad Mursi di Mesir. Investor khawatir, kerusuhan merebak ke negara sumber minyak lainnya dan juga mengganggu pasokan minyak yang melewati Terusan Suez. "Mesir mungkin bukan produsen minyak utama dunia, namun Terusan Suez merupakan pintu gerbang penting untuk arus minyak untuk komoditas lain. Jika ada gangguan atau ada aksi kekerasan di kanal, dampaknya akan cukup parah, "kata Carl Larry, konsultan Oil Outlook and Opinions di Houston.
Harga minyak mentah tembus US$ 111 per barel
SINGAPURA. Harga minyak mentah Brent naik menuju harga US$ 111 per barel pada hari Kamis, (15/8). Kenaikan harga terjadi karena penurunan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran pasokan dari Timur Tengah dan Afrika Utara. Di Timur Tengah misalnya, kenaikan harga minyak terjadi akibat konflik berdarah antara polisi dan pendukung Muhammad Mursi di Mesir. Investor khawatir, kerusuhan merebak ke negara sumber minyak lainnya dan juga mengganggu pasokan minyak yang melewati Terusan Suez. "Mesir mungkin bukan produsen minyak utama dunia, namun Terusan Suez merupakan pintu gerbang penting untuk arus minyak untuk komoditas lain. Jika ada gangguan atau ada aksi kekerasan di kanal, dampaknya akan cukup parah, "kata Carl Larry, konsultan Oil Outlook and Opinions di Houston.