JAKARTA. Harga minyak mentah WTI bergerak cukup fluktuatif menanti hasil pertemuan negara-negara penghasil minyak OPEC dan non OPEC di Abu Dhabi. Pasar sepertinya masih menanti kejelasan akan evaluasi kepatuhan pemangkasan produksi minyak. Demi menjaga harga, beberapa waktu lalu negara-negara penghasil minyak telah bersepakat untuk memangkas produksi hingga 1,8 juta barel per hari sampai Q1 2018. Mengutip Bloomberg, siang tadi (8/8) sekitar pukul 12.32 wib harga minyak mentah WTI terlihat melemah 0,3% ke level US$ 49,24 per barel. Namun menjelang sore pukul 15.34 wib harganya berbalik menguat ke level US$ 49,58 per barel. Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures melihat sebenarnya saat ini minyak WTI tengah memasuki fase konsolidasi menanti hasil pertemuan OPEC. Pasar menanti komitmen negara-negara penghasil minyak untuk mematuhi kesepakatan pemangkasan produksi. Di bulan Juli, output OPEC mencapai level tertinggi di 2017 yaitu mencapai 33 juta barel per hari. Angka tersebut naik 90.000 barel dari bulan Juni. “Sekarang ini kepatuhannya berada di bawah level 90%, padahal sebelumnya bisa lebih dari itu,” terangnya kepada Kontan, Selasa (8/8). Namun meski begitu, lanjut Deddy jika dalam pertemuan tersebut jangka waktu pemangkasan diperpanjang tanpa menambah jumlah hal itu tidak akan berpengaruh besar ke harga minyak karena negara penghasil minyak lain juga terus menambah produksi.
Harga minyak mentah tunggu pertemuan OPEC
JAKARTA. Harga minyak mentah WTI bergerak cukup fluktuatif menanti hasil pertemuan negara-negara penghasil minyak OPEC dan non OPEC di Abu Dhabi. Pasar sepertinya masih menanti kejelasan akan evaluasi kepatuhan pemangkasan produksi minyak. Demi menjaga harga, beberapa waktu lalu negara-negara penghasil minyak telah bersepakat untuk memangkas produksi hingga 1,8 juta barel per hari sampai Q1 2018. Mengutip Bloomberg, siang tadi (8/8) sekitar pukul 12.32 wib harga minyak mentah WTI terlihat melemah 0,3% ke level US$ 49,24 per barel. Namun menjelang sore pukul 15.34 wib harganya berbalik menguat ke level US$ 49,58 per barel. Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures melihat sebenarnya saat ini minyak WTI tengah memasuki fase konsolidasi menanti hasil pertemuan OPEC. Pasar menanti komitmen negara-negara penghasil minyak untuk mematuhi kesepakatan pemangkasan produksi. Di bulan Juli, output OPEC mencapai level tertinggi di 2017 yaitu mencapai 33 juta barel per hari. Angka tersebut naik 90.000 barel dari bulan Juni. “Sekarang ini kepatuhannya berada di bawah level 90%, padahal sebelumnya bisa lebih dari itu,” terangnya kepada Kontan, Selasa (8/8). Namun meski begitu, lanjut Deddy jika dalam pertemuan tersebut jangka waktu pemangkasan diperpanjang tanpa menambah jumlah hal itu tidak akan berpengaruh besar ke harga minyak karena negara penghasil minyak lain juga terus menambah produksi.