KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah tergelincir sekitar 2% pada perdagangan Kamis (25/3). Kekhawatiran yang dipicu langkah penguncian baru bakal berdampak pada permintaan bahan bakar. Melansir Reuters pukul 08.44 WIB, harga minyak mentah Brent turun US$ 1,14 atau 1,8% menjadi US$ 63,27 per barel pada 0139 GMT, setelah melonjak 6% semalam. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$ 1,27 atau 2,1% menjadi US$ 59,91 per barel, setelah naik 5,9% semalam.
Harga telah jatuh awal pekan ini di tengah kekhawatiran tentang pembatasan pandemi yang lebih ketat di Eropa dan penundaan vaksinasi yang menghambat pertumbuhan permintaan bahan bakar. Tetapi berbalik naik tajam pada hari Rabu setelah insiden kapal yang terdampar di Terusan Suez berpotensi memblokir 10 kapal tanker yang membawa 13 juta barel minyak.
Baca Juga: Bursa Asia naik tipis Kamis (25/3) pagi, saat saham teknologi dilanda aksi jual Pasar juga terbantu oleh data yang menunjukkan permintaan bensin AS meningkat dan tingkat pengoperasian kilang meningkat. "Sebanyak faktor (penyumbatan Suez dan permintaan AS) ada di sana, itu tidak benar-benar menghapus pertanyaan kekhawatiran permintaan yang diajukan awal pekan ini," kata analis komoditas Commonwealth Bank, Vivek Dhar.
"Dan sementara fokusnya adalah di Eropa, kami juga memiliki kasus Covid-19 yang meningkat di tempat-tempat seperti India dan Brasil, negara berkembang yang sangat penting bagi cerita untuk pertumbuhan permintaan minyak yang berkelanjutan." India pada hari Rabu melaporkan penghitungan satu hari tertinggi dari infeksi dan kematian baru serta mengatakan varian "mutan ganda" baru dari virus corona telah ditemukan. Mengingat kekhawatiran permintaan yang terus-menerus dan penurunan harga, ekspektasi tumbuh bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC +, akan membatalkan pembatasan pasokan mereka saat ini hingga Mei pada pertemuan yang dijadwalkan pada 1 April, empat sumber OPEC + mengatakan kepada
Reuters. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto