Harga Minyak Mentah WTI Naik Lebih dari US$1 Setelah Iran Serang Israel



KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik sebesar US$1,09 atau 1,56% menjadi US$70,92 per barel pada pukul 22.54 GMT.

Dipicu oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak di Timur Tengah setelah Iran meluncurkan rudal balistik ke arah Israel.

Baca Juga: PM Israel Netanyahu: Iran Membuat Kesalahan Besar dan akan Membayarnya


Sedangkan, minyak mentah Brent akan kembali diperdagangkan pada pukul 00.00 GMT hari Rabu (2/10), setelah mengalami kenaikan US$1,86 atau 2,6% pada hari Selasa (1/10) dan ditutup pada harga US$73,56 per barel.

Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke arah Israel pada hari Selasa sebagai bentuk balasan atas kampanye militer Israel terhadap sekutunya, Hezbollah, di Lebanon.

Sebagai anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Iran adalah salah satu produsen minyak utama di kawasan tersebut.

Baca Juga: S&P Turunkan Peringkat Kredit Jangka Panjang Israel ke A di Tengah Konflik Hezbollah

"Keterlibatan langsung Iran, anggota OPEC, meningkatkan prospek gangguan pasokan minyak," tulis ANZ Research dalam sebuah catatan, merujuk pada konflik yang terjadi.

Produksi minyak Iran meningkat menjadi 3,7 juta barel per hari pada bulan Agustus, tertinggi dalam enam tahun terakhir, menurut ANZ.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji bahwa Iran akan membayar atas serangan rudalnya.

Baca Juga: Harga Emas Naik Lebih dari 1% Setelah Iran Menyerang Israel

Sementara Teheran memperingatkan bahwa setiap pembalasan akan dibalas dengan "kehancuran besar", menimbulkan ketakutan akan perang yang lebih luas.

Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan penuh AS untuk Israel, sekutu lamanya, sementara Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan mengenai situasi Timur Tengah pada hari Rabu.

Selanjutnya: Indika Energy (INDY) Lepas Anak Usaha Ke Grup Barito

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Lakukan Terapi Trauma Healing untuk Penderita PTSD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto