Harga minyak merangkak naik lagi setelah terjun di akhir pekan lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anjlok di akhir pekan lalu, harga minyak mulai merangkak naik lagi. Selasa (30/4) pukul 14.55 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 di New York Mercantile Exchange naik 0,27% ke US$ 63,67 per barel daripada posisi kemarin.

Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan, pelemahan harga minyak karena pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang meminta Arab Saudi terus memangkas produksi minyak mentahnya sampai Juni 2019.

“Sebelumnya langkah Arab Saudi memangkas produksi sempat terhenti karena Amerika Serikat (AS), khususnya Presiden Donald Trump menuntut kelompok produsen OPEC meningkatkan produksi minyak. Nah, ini jadi sentimen negatif yang buat harga minyak turun,” ujar Deddy kepada Kontan.co.id, Selasa (30/4).


Trump menuntut negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC meningkatkan produksi minyaknya. Hal ini dilakukan Trump untuk meredam dampak sanksi AS terhadap Iran.

Salah satu cara untuk bisa menguatkan harga minyak mentah dunia, kata Deddy adalah negosiasi perang dagang AS-China yang berlangsung Rabu (1/5). Jika perundingan dagang lancar dan sesuai rencana maka akan berdampak positif bagi harga minyak.

Deddy memperkirakan, harga minyak akan bergerak di rentang US$ 62,80 sampai US$ 64,50 per barel. Sementara sepekan bergerak di rentang US$ 61,80 sampai US$ 64,70 per barel.

Secara teknikal, harga minyak bergerak di atas garis MA 50, MA100 dan MA200. Kemudian indikator stochastic berada di area 23 yang menunjukkan pelemahan. Namun, indikator RSI bergerak di area 53 dan MACD berada di level positif. Semua indikator masih positif, sehingga dia merekomendasikan buy untuk minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati