KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, harga minyak mentah yang terus menurun bisa berdampak pada pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang diperkirakan bertambah sampai dengan Rp 12,2 triliun. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) sendiri, saat ini sedikit di atas harga minyak Brent. Perubahan harga ICP, akan berdampak pada APBN 2020. Hal ini mengingat baseline asumsi harga ICP dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 adalah sebesar US$ 38/barel untuk harga rata-rata sepanjang tahun 2020. Baca Juga: Trump bersumpah akan menyelamatkan industri minyak AS
Harga minyak merosot, defisit APBN berpotensi melebar Rp 12,2 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, harga minyak mentah yang terus menurun bisa berdampak pada pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang diperkirakan bertambah sampai dengan Rp 12,2 triliun. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) sendiri, saat ini sedikit di atas harga minyak Brent. Perubahan harga ICP, akan berdampak pada APBN 2020. Hal ini mengingat baseline asumsi harga ICP dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 adalah sebesar US$ 38/barel untuk harga rata-rata sepanjang tahun 2020. Baca Juga: Trump bersumpah akan menyelamatkan industri minyak AS