KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit diperkirakan akan naik sebesar US$ 50 - US$ 100 per ton pada Juni 2019 mendatang. Hal itu dikatakan Chairman of commodities consultancy LMC Internationali James Fry seperti dilaporkan Reuters. Dalam presentasinya, Fry mengatakan, harga minyak sawit mentah dan minyak nabati lainnya sangat tergantung pada prospek stok minyak kelapa sawit. Menurut penelitiannya, stok minyak sawit akan turun pada pertengahan tahun ini, kondisi ini berpotensi mengangkat harga minyak sawit premium di atas harga Brent, terutama karena Indonesia konsisten mempertahankan penggunaan biodiesel untuk dicampur solar. "Jika ini terjadi, ada kenaikan US$ 50 -US$ 100 per ton untuk harga minyak pada Juni nanti," ujar Fry yang juga seorang analis industri. Ia menambahkan, tolok ukur minyak mentah menjadi dasar bagi kenaikan harga minyak nabati.
Harga minyak nabati diramalkan naik US$ 50 - US$ 100 per ton
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit diperkirakan akan naik sebesar US$ 50 - US$ 100 per ton pada Juni 2019 mendatang. Hal itu dikatakan Chairman of commodities consultancy LMC Internationali James Fry seperti dilaporkan Reuters. Dalam presentasinya, Fry mengatakan, harga minyak sawit mentah dan minyak nabati lainnya sangat tergantung pada prospek stok minyak kelapa sawit. Menurut penelitiannya, stok minyak sawit akan turun pada pertengahan tahun ini, kondisi ini berpotensi mengangkat harga minyak sawit premium di atas harga Brent, terutama karena Indonesia konsisten mempertahankan penggunaan biodiesel untuk dicampur solar. "Jika ini terjadi, ada kenaikan US$ 50 -US$ 100 per ton untuk harga minyak pada Juni nanti," ujar Fry yang juga seorang analis industri. Ia menambahkan, tolok ukur minyak mentah menjadi dasar bagi kenaikan harga minyak nabati.