KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada hari Rabu (11/5), setelah jatuh hampir 10% dalam dua sesi terakhir. Ditopang oleh kekhawatiran pasokan karena Uni Eropa berupaya mendapatkan dukungan untuk embargo minyak dan aliran gas Rusia. Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$2,86 atau 2,8% menjadi US$105,32 per barel pada 0815 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$2,53 atau 2,5% menjadi US$102,29. Uni Eropa telah mengusulkan embargo minyak Rusia, yang menurut para analis akan semakin memperketat pasar dan mengalihkan arus perdagangan.
Pemungutan suara, yang membutuhkan dukungan suara bulat, telah ditunda karena Hungaria telah melakukan perlawanan. "Pasar minyak mendapatkan kembali kekuatan pagi ini karena pemetik terbawah memasuki keributan," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM. Baca Juga: Indonesian Crude Price Bulan April 2022 Turun Menjadi US$ 102,52 per Barel Minyak juga naik di tengah harapan stimulus ekonomi China setelah inflasi gerbang pabrik China mereda dan investor merasa nyaman dengan tanda-tanda infeksi Covid-19 domestik yang lebih rendah, dan gangguan aliran gas Rusia. "Saya menduga gangguan gas di Ukraina memiliki dampak yang terus meningkat," kata Jeffrey Halley, analis di broker OANDA. Harga minyak telah melonjak pada 2022 karena invasi Rusia ke Ukraina menambah kekhawatiran pasokan, dengan Brent mencapai US$139, tertinggi sejak 2008, pada Maret. Kekhawatiran tentang pertumbuhan dari pembatasan Covid-19 di China dan kenaikan suku bunga AS telah mendorong kemerosotan pekan ini.