KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia terus melonjak. Harga minyak Brent bahkan sempat menembus level US$ 70 per barel untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pemangkasan produksi oleh OPEC dan meningkatnya permintaan. Hal tersebut menyebabkan surplus pasokan minyak global kian menipis. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistyaningsih mengatakan, kenaikan harga minyak ini akan mempengaruhi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baik dari sisi positif maupun negatif. Oleh karena itu, apabila sudah terlampau jauh dari asumsinya yang sebesar US$ 48 per barel, pemerintah perlu mengajukan perubahan asumsi harga minyak kepada DPR. “Sebaiknya APBNP lebih cepat lebih baik. Supaya bisa memaksimalkan realisasi, tetapi jangan terlalu cepat karena mungkin dianggap terlalu tergesa-gesa dan reaktif. April mungkin pas, sambil menunggu perkembangan,” kata Lana kepada Kontan.co.id, Senin (15/1).
Harga minyak naik, ekonom: APBNP lebih cepat naik lebih baik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia terus melonjak. Harga minyak Brent bahkan sempat menembus level US$ 70 per barel untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pemangkasan produksi oleh OPEC dan meningkatnya permintaan. Hal tersebut menyebabkan surplus pasokan minyak global kian menipis. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistyaningsih mengatakan, kenaikan harga minyak ini akan mempengaruhi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baik dari sisi positif maupun negatif. Oleh karena itu, apabila sudah terlampau jauh dari asumsinya yang sebesar US$ 48 per barel, pemerintah perlu mengajukan perubahan asumsi harga minyak kepada DPR. “Sebaiknya APBNP lebih cepat lebih baik. Supaya bisa memaksimalkan realisasi, tetapi jangan terlalu cepat karena mungkin dianggap terlalu tergesa-gesa dan reaktif. April mungkin pas, sambil menunggu perkembangan,” kata Lana kepada Kontan.co.id, Senin (15/1).