Harga Minyak Naik, ExxonMobil Diprediksi Kantongi Laba US$ 11,4 Miliar di Kuartal III



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Produsen minyak terbesar di AS, ExxonMobil menyatakan bahwa kenaikan harga minyak, gas dan bahan bakar akan meningkatkan laba perusahaan antara US$ 8,3 miliar hingga US$ 11,4 miliar pada kuartal III tahun 2023.

Meski begitu perkiraan peningkatan laba tersebut masih di bawah perolehan laba ExxonMobil di kuartal III tahun 2022 yang sebesar US$ 19,7 miliar, namun naik dari kuartal II tahun 2023 yang senilai Rp 7,9 miliar.

Dilansir dari Reuters, Kamis (5/10), gambaran laba Exxon ini disampaikan dalam pengajuan sekuritas pada penutupan pasar Rabu (4/10). Ini menjadi kuartal yang menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan minyak, sebab harga minyak yang tinggi dan didorogn permintaan yang kuat untuk bensin dan diesel.


Baca Juga: Begini Strategi ExxonMobil Lubricants Indonesia Perkuat Kinerja Bisnis Pelumas

Pendapatan produksi minyak dan gas Exxon didorong oleh kenaikan harga minyak mentah, di mana rata-rata sebesar 30% selama periode tersebut. Patokan harga minyak global pada kuartal III akan berada di US$ 97 per barel, naik US$ 72 per barel dari akhir Juni.

Laba operasional yang tinggi ini memang masih jauh di bawah periode yang sama tahun lalu, di mana harga gas alam terpaut tinggi akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Pengajuan sekuritas menempatkan laba operasi minyak dan gas antara US$ 5,2 miliar dan US$ 6,7 miliar di kuartal III tahun 2023, dibandingkan dengan kuartal III 2022 sebesar US$ 12,4 miliar.

Lebih lanjut, saham Exxon turun hampir 4% pada hari Rabu menjadi US$ 111,50 sebab harga minyak jatuh akibat aksi jual obligasi global dan kenaikan suku bunga. Sementara itu, saham Exxon sempat melambung sebesar US$ 120 pada minggu lalu.

Editor: Herlina Kartika Dewi