Harga minyak naik jadi US$ 51 per barel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Arab Saudi membatasi ekspor minyak mentah direspons positif oleh pelaku pasar. Analis menilai harga minyak akan bergerak positif hingga akhir tahun.

Rabu (11/10), pukul 17.30 WIB, harga minyak jenis west Texas intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange menguat 0,75% ke level US$ 51,13 per barel. Selama sepekan, harga melambung 2,64%. "Arab Saudi kembali akan membatasi ekspor sekitar 560.000 barel per hari, ini yang kemudian memberikan suntikan bagi harga minyak," ungkap Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, kemarin.

Selain itu, IMF membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan mencapai 3,7%. Hal ini juga memberi sentimen positif. Perbaikan ekonomi akan mendorong permintaan minyak.


Menurut Deddy, sentimen  positif akan menyelimuti harga minyak hingga akhir tahun. Sebab, OPEC dan Rusia sedang berusaha untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan. 

Pasar juga menunggu kepastian berlanjutnya kebijakan pembatasan produksi OPEC yang berakhir Maret 2018. Menurut Deddy, jika kebijakan pengetatan produksi minyak berlanjut, harga dapat menyentuh US$ 60 per barel.

Di sisi lain, produksi minyak Amerika Serikat naik 9,55 juta barel per hari di September lalu. Pelaku pasar kini menanti data cadangan minyak dari API, EIA dan Baker Hughes, yang dirilis pekan ini.

Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal juga bilang, saat ini pasar masih menunggu rapat OPEC pada 20 Oktober 2017. Pasar menanti keputusan tentang kelanjutan pemangkasan produksi minyak.

Dalam jangka panjang, Faisyal meramalkan harga minyak tidak akan beranjak jauh dari posisi saat ini. Maklum,  tingkat permintaan dan kebijakan OPEC mampu membuat harga minyak tetap melaju stabil. "Arab Saudi mengatakan suplai minyak ke pasar global sudah mendekati seimbang, sehingga ini cukup baik," imbuh Faisyal.

Secara teknikal, Deddy bilang, harga minyak bergulir di atas moving average (MA) 50, MA100, dan MA200. Relative strength index (RSI) dan stochastic mengindikasikan potensi kenaikan di area 56 dan 66. Begitu juga MACD, yang berada di area positif. 

Hari ini Deddy memprediksi harga minyak bergerak di kisaran US$ 50,40–US$ 51,55 per barel. Sedangkan Fasiyal memprediksi harga minyak hari ini akan menguat dan bergerak antara US$ 50,30–US$ 52,30 per barel. Sepekan ke depan, harga akan bergerak antara US$ 48,30–US$ 54,50 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati