KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak lanjut menguat pada perdagangan Selasa (28/5) pagi. Pukul 06.10 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 78,53 per barel, naik 1,04% dari perdagangan sebelumnya yang ada di US$ 77,72 per barel. Mengutip Reuters, harga minyak naik setelah melemah pekan lalu imbas prospek penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang semakin redup. “Sentimen di sektor minyak… sedang gelisah karena investor terus-menerus mengkalibrasi ulang ekspektasi terhadap arah kebijakan moneter Federal Reserve,” kata Vandana Hari, pendiri penyedia analisis pasar minyak Vanda Insights seperti dikutip Reuters.
Data terbaru yang berasal dari negara-negara Barat telah mengubah ekspektasi penurunan suku bunga tergantung pada geografi. Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Tipis Senin (27/5), Brent ke US$82,68 dan WTI US$78,30 Pada hari Senin, para pengambil kebijakan utama Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan ECB memiliki ruang untuk memangkas suku bunga karena inflasi melambat namun butuh waktu untuk melakukan pelonggaran kebijakan. Angka inflasi di zona euro akan dirilis pada hari Jumat, dan para ekonom percaya perkiraan kenaikan hingga 2,5% tidak akan menghentikan ECB untuk melakukan pelonggaran kebijakan minggu depan. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi AS yang diperkirakan pada minggu ini akan menjadi sorotan untuk memberikan sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga. Indeks tersebut, yang akan dirilis pada tanggal 31 Mei, dipandang sebagai ukuran inflasi pilihan Federal Reserve AS. Data inflasi Jerman pada hari Rabu dan pembacaan zona euro pada hari Jumat juga akan diawasi untuk melihat tanda-tanda penurunan suku bunga Eropa yang telah diperkirakan oleh para pedagang untuk minggu depan. Fokus investor juga akan tertuju pada pertemuan kelompok produsen minyak OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia. Pertemuan tersebut akan berlangsung secara online pada 2 Juni.