Harga minyak naik karena stok AS yang lebih rendah, OPEC memperingatkan oversupply



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada hari Rabu (30/6), menuju kenaikan bulanan dan kuartalan, setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) menyusut. Di sisi lain laporan OPEC meramalkan pasar yang kekurangan pasokan tahun ini, tetapi kemungkinan melimpah tahun depan.

Kontrak minyak mentah Brent untuk Agustus, yang akan berakhir pada hari Rabu, naik 0,6% pada US$ 75,22 per barel. Kontrak September naik 51 sen menjadi $74,79 per barel. Minyak mentah WTI naik 0,7% menjadi US$ 73,51 per barel.

Baik Brent dan WTI berada tepat di bawah level tertinggi yang terakhir dicapai pada 2018. Harga minyak berpotensi mencatat kenaikan bulanan ketujuh dalam delapan bulan terakhir.


Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa Brent diprediksikan berada di harga rata-rata US$ 67,48 per barel tahun ini. Sedangkan harga rata-rata minyak WTI tahun ini diprediksikan berada di US$ 64,54. Kedua prediksi naik dari jajak pendapat Mei.

Baca Juga: Wall Street mixed, S&P 500 menuju kinerja semesteran terbaik

Stok minyak mentah di AS turun 8,2 juta barel, menurut data American Petroleum Institute (API). Data pemerintah akan dirilis pada hari Rabu.

Harapan untuk pemulihan yang luas mendapat dorongan dari Mohammad Barkindo, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang kemarin mengatakan bahwa permintaan diperkirakan akan meningkat sebesar 6 juta barel per hari (bph) pada tahun 2021. Sekitar 5 juta barel per hari peningkatan ini terjadi pada paruh kedua tahun ini.

Goldman Sachs memperkirakan bahwa permintaan akan naik 2,2 juta barel per hari lagi pada akhir 2021. Kenaikan ini akan menyebabkan kekurangan pasokan 5 juta barel per hari.

Baca Juga: Harga sederet komoditas naik, ini faktor pendorongnya

Namun, laporan internal OPEC yang dilihat oleh Reuters menyoroti bahwa pasar minyak dapat kembali melimpah setelah kelompok tersebut diperkirakan akan mengungkap pengurangan produksi minyak di bawah 6 juta barel per hari pada April 2022.

OPEC+ diperkirakan akan membahas perpanjangan potensial dari kesepakatan pasokan minyaknya setelah April 2022 pada pertemuan Kamis nanti. 

Baca Juga: Harga minyak kembali rebound pada perdagangan Rabu (30/6) pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati