Harga minyak naik ke level tertinggi akibat krisis energi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik lagi ke level tertinggi tahun ini di awal pekan. Krisis energi global mengerek harga mayoritas komoditas energi dalam beberapa waktu belakangan.

Senin (11/10) pukul 7.25 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2021 di New York Mercantile Exchange berada di U$ 79,93 per barel. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini menguat 0,73% ketimbang posisi akhir pekan. Dalam sepekan, harga minyak WTI melesat 2,98%.

Sejalan, harga minyak brent kontrak Desember 2021 di ICE Futures berada di US$ 82,84 per barel. Harga minyak acuan internasional ini menguat 0,55% dari posisi akhir pekan dan melesat 1,94% dalam sepekan.


Baca Juga: Harga CPO bakal tetap tinggi, apakah saham LSIP DSNG AALI bagus dibeli?

Dengan meningkatnya permintaan energi global, OPEC+ akan tetap melanjutkan pengurangan produksi secara bertahap. Sementara pemerintah AS mengatakan sedang memantau pasar energi. Pemerintah AS tidak mengumumkan rencana segera untuk tindakan menurunkan harga.

"Harga minyak melonjak karena Departemen Energi AS telah mundur dari rencana yang dapat menekan harga dengan melepaskan minyak mentah SPR dan melarang ekspor minyak mentah AS," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago kepada Reuters.

Pasar energi telah mengetat dalam menghadapi peningkatan permintaan bahan bakar karena aktivitas ekonomi pulih dari posisi terendah pandemi. Banyak pihak yang khawatir bahwa musim dingin dapat semakin membebani pasokan gas alam. China memerintahkan para penambang di Mongolia Dalam untuk meningkatkan produksi batubara untuk mengurangi krisis energinya.

"Karena harga energi lain seperti gas alam dan batubara terus mendorong lebih tinggi, risiko kenaikan pasar minyak mulai meningkat," kata Christopher Kuplent dari Bank of America.

Baca Juga: Harga minyak melonjak 4% di pekan ini, WTI cetak rekor tertinggi dalam 7 tahun

Kenaikan harga telah didorong oleh melonjaknya harga gas Eropa yang telah mendorong peralihan ke minyak untuk pembangkit listrik. Harga minyak pun merangkak naik karena OPEC+ tetap berpegang pada rencana untuk menambah pasokan hanya 400.000 barel per hari (bph) di bulan November.

Benchmark harga gas Eropa di pusat TTF Belanda pada hari Jumat berdiri di setara minyak mentah sekitar US$ 200 per barel. Harga ini berdasarkan nilai relatif dari jumlah energi yang sama dari masing-masing sumber, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data Eikon.

"Percepatan peralihan gas-ke-minyak dapat meningkatkan permintaan minyak mentah yang digunakan untuk menghasilkan listrik pada musim dingin belahan bumi utara yang akan datang ini," kata seorang analis komoditas ANZ dalam sebuah catatan.

ANZ meningkatkan perkiraan permintaan minyak mentah kuartal keempat 2021 sebesar 450.000 barel per hari.

Departemen Energi AS mengatakan bahwa semua perangkat selalu tersedia untuk mengatasi kondisi pasokan energi yang ketat. Perangkat ini termasuk pelepasan stok minyak. 

Baca Juga: Emiten Semen Diramal Bisa Kokoh Kendati Harga Batubara Mahal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati