Harga Minyak Naik Lebih Dari 1% di Tengah Efek Sanksi Rusia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menguat di tengah pasokan yang seret. Selasa (21/6) pukul 11.20 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2022 berada di 111,52 per barel, menguat 1,79% ketimbang akhir pekan lalu.

Harga minyak Brent kontrak Agustus 2022 di ICE Futures menguat 1,04% ke US$ 115,32 per barel dari posisi kemarin US$ 114,13 per barel.

Harga minyak naik memulihkan penurunan minggu lalu karena pasar fokus kembali ke pasokan ketat produk minyak mentah dan bahan bakar. Kekhawatiran resesi yang memukul permintaan masih tetap membayangi pasar meski tidak sekuat pekan lalu.


Baca Juga: AS Diambang Resesi, Apa Resesi Ekonomi? Apa Dampaknya Ke Indonesia

Sanksi Barat terhadap minyak Rusia mulai menunjukkan dampak. Produksi minyak Rusia mungkin turun karena sanksi pada peralatan yang dibutuhkan untuk produksi.

"Pasar tetap berhati-hati tentang gangguan terhadap minyak Rusia karena sanksi Eropa mulai berlaku," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

Ada dorongan dan tarikan antara kekhawatiran pasokan dengan ketidakpastian atas pertumbuhan global dalam menghadapi inflasi dan kenaikan suku bunga. Tarik-menarik kedua hal ini akan terjadi dalam beberapa waktu mendatang.

Baca Juga: Harga Minyak Menguat di Tengah Potensi Resesi Global

"Ini adalah ketegangan yang akan kita lihat berlangsung selama sisa tahun ini," kata Justin Smirk, ekonom senior di Westpac. Dia mengatakan tidak jelas seberapa besar risiko kehancuran permintaan, mengingat ekonomi global masih belum pulih dari kemerosotan Covid.

"Ada ketakutan akan resesi, tapi kita tidak di sana. Kita masih menghadapi pemulihan," kata Smirk.

Data persediaan minyak mingguan AS akan tertunda satu hari dalam minggu ini karena libur Juneteenth pada hari Senin, dengan data industri American Petroleum Institute untuk pekan yang berakhir 17 Juni akan dirilis pada hari Rabu dan data Administrasi Informasi Energi AS pada hari Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati