Harga minyak naik menyusul data ekonomi



NEW YORK. Harga minyak mentah West Texas Intermediate naik setelah adanya tanda-tanda pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), Jerman dan Inggris. Data ekonomi yang menguat mempengaruhi permintaan bahan bakar.

Minyak mentah WTI pengiriman September naik 10 sen menjadi US$ 105,49 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak berjangka menyentuh US$ 104,08, level terendah sejak 9 Juli.

Harga minyak Brent pengiriman September naik 46 sen, atau naik 0,4%, dan mengakhiri sesi di harga US$ 107,65 per barel di ICE Futures Europe exchange di London. Harga minyak acuan Eropa diperdagangkan pada harga US$ 2,16, naik dari US$ 1,80 kemarin.


Harga minyak berjangka naik setelah Departemen Perdagangan AS menyebutkan adanya kenaikan pesanan barang tahan lama sebesar 4,2% bulan Juni. Selain itu, data menunjukkan adanya kepercayaan bisnis Jerman naik ke bulan ketiga bulan Juli.

Tak hanya itu, Inggris menunjukkan adanya ekspansi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Selain itu, laporan pemerintah menunjukkan, bahwa stok minyak mentah AS turun minggu keempat sementara produksi melonjak ke level tertinggi dalam 22 tahun.

"Ada kekuatan pasar karena prospek ekonomi yang lebih baik," kata Jason Schenker, presiden Prestige Economics LLC, di Texas. "Kenaikan harga minyak menyusul angka-angka yang positif dan ada indikasi bahwa Jerman dan ekonomi Inggris melakukan lebih baik," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri