JAKARTA. Dugaan penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat jadi faktor pendorong lanjutan kenaikan harga minyak WTI di perdagangan hari ini. Meski tipis, namun harga minyak WTI berhasil bertahan di atas level US$ 52 per barel. Mengutip Bloomberg, Rabu (18/1) pukul 14.06 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange merangkak naik 0,11% di level US$ 52,54 per barel dibanding hari sebelumnya. Kini pasar memang masih menanti rilis data resmi yang akan dikeluarkan oleh Energy Information Administration (EIA) pada Kamis (19/1) malam. Namun Bloomberg Survey menebak stok AS bisa turun 1 juta barel pekan lalu. Sejalan, diduga pasokan minyak di pelabuhan pengiriman minyak mentah terbesar AS, Cushing, Oklahoma pun turun 500.000 barel pekan lalu.
Harga minyak naik meski tipis
JAKARTA. Dugaan penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat jadi faktor pendorong lanjutan kenaikan harga minyak WTI di perdagangan hari ini. Meski tipis, namun harga minyak WTI berhasil bertahan di atas level US$ 52 per barel. Mengutip Bloomberg, Rabu (18/1) pukul 14.06 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange merangkak naik 0,11% di level US$ 52,54 per barel dibanding hari sebelumnya. Kini pasar memang masih menanti rilis data resmi yang akan dikeluarkan oleh Energy Information Administration (EIA) pada Kamis (19/1) malam. Namun Bloomberg Survey menebak stok AS bisa turun 1 juta barel pekan lalu. Sejalan, diduga pasokan minyak di pelabuhan pengiriman minyak mentah terbesar AS, Cushing, Oklahoma pun turun 500.000 barel pekan lalu.