Harga minyak naik, saham MEDC dan ELSA bisa dimanfaatkan untuk trading



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2018 di New York Mercantile Exchange berada di level tertinggi tahun ini yakni sebesar  US$ 74,26 per barel. Kenaikan harga minyak ini tentu membawa berkah bagi emiten sektor energi seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Elnusa Tbk (ELSA).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap mengatakan, kenaikan harga minyak akan mendongkrak harga jual minyak MEDC sehingga bisa meningkatkan kinerja.

“Emiten yang bergerak di bidang servis sektor migas seperti ELSA juga mendapat keuntungan dikarenakan dengan tingginya harga minyak akan meningkatkan aktivitas kegiatan sektor migas sehingga ELSA bisa mendapat kontrak baru,” kata Juan, Selasa (25/9)


Secara fundamental, MEDC terbilang cukup baik dan emiten ini dperkirakan membukukan kenaikan seiring kenaikan harga jual rata rata minyak dan kenaikan harga jual listrik. Selain itu setelah MEDC menerbitkan obligasi senilai US$ 300 juta, emiten dapat memperpanjang masa jatuh tempo utang dan bisa mencari sumber pendanaan baru untuk proyek-proyek ke depan.

Sedangkan ELSA, emiten dapat melanjutkan pekerjaan seismik darat di Papua yang sudah selesai dengan proyek seismik di Selabang, Selaru, Singkawang, dan Laut Jawa. Secara teknikal, kata Juan, target harga MEDC berada di level Rp 980 per saham, sementara target harga ELSA berada di level Rp 380 per saham.

Investor bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak ini dengan mengoleksi saham MEDC dan ELSA. “Namun ini hanya untuk trading atau jangka pendek,” kata Juan.

Pada penutupan perdagangan, Selasa (25/9), harga saham MEDC naik 9,20% ke level Rp 890 per saham. Adapun harga saham ELSA naik 6,98% ke Rp 368 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat