Harga Minyak Naik Tipis pada Kamis (16/5), Brent ke US$83,27 dan WTI ke US$79,23



KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah naik tipis pada hari Kamis (16/5), setelah data menunjukkan pasar kerja Amerika Serikat (AS) stabil.

Sentimen ini memicu ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga di musim gugur, yang akan merangsang perekonomian dan meningkatkan permintaan minyak.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent menetap 52 sen atau 0,6% lebih tinggi pada US$83,27 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berakhir pada US$79,23, naik 60 sen, atau 0,8%.


Baca Juga: Harga Komoditas Metal Melambung, Simak Prospeknya Menurut Pakar

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada minggu lalu, menunjukkan adanya kekuatan mendasar di pasar tenaga kerja.

“Meskipun klaim pengangguran rendah, laporan tersebut cukup lemah sehingga memungkinkan The Fed untuk melakukan pemotongan,” kata John Kilduff dari Again Capital.

“Tren ketenagakerjaan yang kuat menunjukkan permintaan bensin yang kuat, meskipun saat ini sedang lesu.”

Data inflasi AS untuk bulan April yang lebih lambat dari perkiraan pada hari Rabu (15/5) juga menambah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada bulan September, yang dapat melemahkan kekuatan dolar dan membuat minyak dalam mata uang greenback lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Harga Minyak Rebound 1% Setelah Penurunan Minyak Mentah dan Data Inflasi

Ekuitas, yang cenderung bergerak seiring dengan harga minyak, naik karena harapan penurunan suku bunga, dengan Dow mencapai titik tertinggi sepanjang masa di angka 40,000 untuk pertama kalinya.

Brent telah menyentuh level terendah dalam satu hari sebesar US$81,05 pada hari Rabu - level terendah yang pernah diperdagangkan dalam kontrak berjangka bulan depan sejak 26 Februari.

Harga tersebut kemudian rebound setelah data inflasi dan laporan pemerintah menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan AS. minggu lalu karena peningkatan aktivitas penyulingan dan permintaan bahan bakar.

Namun, permintaan bensin di AS terus berada di bawah 9 juta barel per hari selama enam minggu berturut-turut, di bawah rata-rata menjelang musim mengemudi di musim panas, yang secara resmi dimulai pada akhir pekan Memorial Day di akhir bulan.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Kamis (16/5), Brent ke US$83,10 dan WTI ke US$79,03

“Peningkatan produksi yang kemungkinan akan berlanjut hingga awal bulan depan akan terjadi seiring dengan lemahnya permintaan produk yang tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Di Timur Tengah, tank-tank Israel menyerbu ke jantung Jabalia di Gaza utara pada hari Kamis. Sementara di selatan, pasukan Israel menggempur Rafah tanpa bergerak maju.

Pembicaraan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir menemui jalan buntu, dengan Hamas menuntut diakhirinya serangan dan Israel menolak sampai kelompok tersebut dimusnahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto