Harga minyak naik tipis pada pagi ini (5/8), dipicu ketegangan di Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah berhasil naik tipis pada perdagangan hari ini. Penguatan minyak didukung oleh ketegangan di Timur Tengah.

Kamis (5/8) pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2021 naik 14 sen atau 0,2% ke US$ 70,52 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman September 2021 naik 0,3% menjadi US$ 68,33 per barel. 


Kedua harga minyak mentah acuan ini turun lebih dari US$ 2 per barel pada perdagangan hari Rabu (4/8).

Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali meningkat setelah pesawat Israel menyerang, apa yang dikatakan militernya, sebagai lokasi peluncuran roket di Libanon selatan pada Kamis (5/8) pagi. Ini merupakan tanggapan atas tembakan proyektil yang jatuh di Israel dari wilayah Libanon.

Baca Juga: Harga minyak mentah ditutup melemah untuk hari ketiga, WTI ambles ke US$ 68 per barel

Dua roket yang diluncurkan dari Libanon pada Rabu  menghantam Israel, yang awalnya ditanggapi dengan tembakan artileri di tengah meningkatnya ketegangan regional atas dugaan serangan Iran terhadap sebuah kapal tanker minyak di Teluk pada pekan lalu.

Pertukaran serang ini terjadi setelah serangan pekan lalu, di mana Israel menyalahkan Iran atas perampokan di sebuah kapal tanker di lepas pantai Oman. Dua anggota awak, warga Inggris dan Rumania, tewas. Iran membantah terlibat.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pihaknya yakin Iran membajak kapal tanker Asphalt Princess berbendera Panama di Teluk Oman. Tetapi Negeri Paman Sam tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasi.

Turut menghambat harga minyak, peningkatan kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal di China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, yang telah mendorong pembatasan di beberapa kota dan pembatalan penerbangan mengancam permintaan, kata para analis.

Harga juga turun tajam di sesi sebelumnya setelah Energy Information Administration (EIA) mengatakan, stok minyak mentah AS naik 3,6 juta barel, pada pekan lalu.

Baca Juga: Pasar minyak menghangat, ICP Juli naik ke US$ 72,17 per barel

Sebenarnya, beberapa analis telah menunjuk ada penurunan yang lebih besar, dari perkiraan 5,3 juta barel dalam stok bahan bakar.

"Penurunan stok bensin AS ke level terendah sejak November 2020 menunjukkan bahwa kondisi permintaan bahan bakar di AS masih cukup tangguh," kata analis dari Commonwealth Bank of Australia dalam catatannya, Kamis.

Commonwealth mengharapkan, harga minyak Brent naik menjadi US$ 85 per barel pada kuartal keempat karena permintaan minyak melebihi pertumbuhan pasokan. 

Selanjutnya: Pergerakan Bursa Asia bervariasi pada pagi ini (5/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari