ABU DHABI. Harga minyak mentah kembali merosot ke bawah US$ 48 per barel. Amerika Serikat (AS) yang membanjiri pasar dengan produksi minyak serpih enggan mengalah, sementara negara OPEC juga ogah memangkas pasokan minyak yang menyebabkan harga minyak terus tergerus. Amos Hochstein, utusan AS di bidang energi mengatakan, akan membiarkan pasar melihat kondisi yang terjadi saat ini. AS saat ini memompa minyak dengan level terbanyak dalam 3 dekade. "Kami punya mekanisme kerjasama dengan mitra-mitra kami di dunia jika sesuatu esktrem terjadi. Tapi saat ini kita tidak dalam kondisi itu, dan saya rasa pasar sejauh ini bisa menyesuaikan," kata Hochstein di Abu Dhabi, kemarin (19/1).
Harga minyak nyungsep di bawah US$ 48
ABU DHABI. Harga minyak mentah kembali merosot ke bawah US$ 48 per barel. Amerika Serikat (AS) yang membanjiri pasar dengan produksi minyak serpih enggan mengalah, sementara negara OPEC juga ogah memangkas pasokan minyak yang menyebabkan harga minyak terus tergerus. Amos Hochstein, utusan AS di bidang energi mengatakan, akan membiarkan pasar melihat kondisi yang terjadi saat ini. AS saat ini memompa minyak dengan level terbanyak dalam 3 dekade. "Kami punya mekanisme kerjasama dengan mitra-mitra kami di dunia jika sesuatu esktrem terjadi. Tapi saat ini kita tidak dalam kondisi itu, dan saya rasa pasar sejauh ini bisa menyesuaikan," kata Hochstein di Abu Dhabi, kemarin (19/1).