JAKARTA. Investor terlihat menghindari saham-saham yang bergerak di bisnis energi. Ini lantaran, harga minyak turun tajam di pasar New York.Hal itu terlihat dari beberapa saham emiten energi yang bertumbangan pada perdagangan di sesi pagi. Salah satunya, saham perusahaan minyak terbesar di Indonesia, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang terpapas 2,35% ke level Rp 2.075 per saham pada pukul 10.52 di Jakarta. Selain itu, saham Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) juga tumbang 3,90% ke posisi Rp 197 per saham.Bloomberg mencatat, CIMB Securities Indonesia sebagai broker terbanyak melego saham MEDC, yaitu mencapai Rp 2,08 miliar. Diikuti, Phillip Securities dengan nilai penjualan Rp 1,75 miliar.Sedangkan, dua broker terbanyak melepas saham BIPI, yaitu Danareksa Sekuritas sejumlah Rp 591 juta, dan Valbury Asia Securities sebesar Rp 396 juta.Kemarin, harga minyak WTI anjlok hingga 1% ke level US$ 97,01 per barel di New York. Terakhir, kontrak diperdagangkan di level US$ 96,64 per barel pada perdagangan elektronik di pasar Asia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak rontok, investor lepas MEDC & BIPI
JAKARTA. Investor terlihat menghindari saham-saham yang bergerak di bisnis energi. Ini lantaran, harga minyak turun tajam di pasar New York.Hal itu terlihat dari beberapa saham emiten energi yang bertumbangan pada perdagangan di sesi pagi. Salah satunya, saham perusahaan minyak terbesar di Indonesia, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang terpapas 2,35% ke level Rp 2.075 per saham pada pukul 10.52 di Jakarta. Selain itu, saham Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) juga tumbang 3,90% ke posisi Rp 197 per saham.Bloomberg mencatat, CIMB Securities Indonesia sebagai broker terbanyak melego saham MEDC, yaitu mencapai Rp 2,08 miliar. Diikuti, Phillip Securities dengan nilai penjualan Rp 1,75 miliar.Sedangkan, dua broker terbanyak melepas saham BIPI, yaitu Danareksa Sekuritas sejumlah Rp 591 juta, dan Valbury Asia Securities sebesar Rp 396 juta.Kemarin, harga minyak WTI anjlok hingga 1% ke level US$ 97,01 per barel di New York. Terakhir, kontrak diperdagangkan di level US$ 96,64 per barel pada perdagangan elektronik di pasar Asia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News