KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Data pemerintah menunjukkan pada Senin (23/1/2023), impor minyak mentah India naik ke level tertinggi lima bulan pada Desember. Kilang minyak India menimbun bahan bakar Rusia yang ditawarkan dengan potongan harga menarik di tengah peningkatan konsumsi yang stabil di negara tersebut.

Melansir Reuters yang mengutip data dari Petroleum Planning and Analysis Cell, impor minyak mentah India untuk bulan Desember naik 2,7% dari November menjadi 19,52 juta ton. Secara tahunan, impor turun 0,7% di bulan Desember.

Rusia terus menjadi pemasok minyak utama ke India pada bulan Desember, di mana negara tersebut mengirimkan rekor pengiriman 1,25 juta barel per hari (bpd).

Sementara itu, impor produk minyak naik menjadi 4,12 juta ton pada Desember dari 3,74 juta ton pada November. Ekspor juga naik menjadi 5,83 juta ton, dengan diesel menyumbang 2,41 juta ton.

"Rusia menjual minyaknya ke klien lain (terutama di Asia), sementara Eropa/G7 membeli produk mentah/olahan mereka dari negara lain. Rute ulang aliran ini telah menghasilkan peningkatan tajam minyak dalam transit di kapal tanker," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Baca Juga: Peningkatan Kemacetan di China Menjadi Penyokong Kenaikan Harga Minyak

Dia menambahkan, "Jika diskon tetap berlaku, saya memprediksi India akan terus membeli minyak mentah (dan produk olahan) Rusia selama diizinkan."

Di sisi lain, Uni Eropa telah menyetujui larangan penuh impor produk minyak Rusia mulai Februari 2023 dalam upaya untuk memangkas pendapatan Rusia agar tidak digunakan untuk perang di Ukraina.

"Satu-satunya pilihan bagi Rusia adalah menjual minyak mentahnya di Asia. Akibatnya, pembeli mendikte harga minyak mentah ini," kata analis Refinitiv Ehsan Ul Haq.

Sementara itu, permintaan bahan bakar India mencapai tertinggi sembilan bulan pada bulan Desember, dibantu oleh aktivitas industri yang kuat dan peningkatan konsumsi bensin.

Baca Juga: Kalahkan Rusia, Arab Saudi Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar ke China

India telah memangkas pajak atas minyak mentah dan ekspor bahan bakar turbin penerbangan (ATF) dan solar, menurut pemberitahuan pemerintah tertanggal 16 Januari.

India, ekonomi terbesar ketiga di Asia, memiliki surplus kapasitas penyulingan dan juga mengekspor bahan bakar olahan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie