Harga minyak sawit masih fluktuatif



JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) terkoreksi setelah sempat menguat. Kamis (20/6), harga CPO untuk pengiriman September 2013 di Bursa Derivatif Malaysia turun 0,40% menjadi RM 2.462 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Padahal, selama lima hari berturut-turut harga CPO sudah menguat 1,56%. Harga CPO sejak 5 Mei 2013 sampai dengan 18 Juni menguat 9,71% dari RM 2.244 per metrik ton menjadi RM 2.462 per ton.

Vijay Mehta, Direktur Commodity Links Pte di Singapura, mengatakan, pada dasarnya potensi CPO untuk terus menanjak naik masih besar. Tapi karena pada saat bersamaan pasar bereaksi negatif atas kenaikan harga CPO belakangan ini, penguatan harga CPO menjadi tertahan. "Pasar ingin melihat, apakah momentum kenaikan itu bisa dipertahankan atau tidak," katanya seperti dikutip Bloomberg.


Renji Betari, analis komoditas Bursa Berjangka Jakarta menambahkan, harga CPO juga tertekan aksi ambil untung pasar setelah harga naik belakangan ini. Tekanan juga datang dari pelemahan harga komoditas substitusi CPO, seperti jagung dan minyak kedelai. "CPO dan komoditas agrikultur itu kan pergerakan harganya seirama, ketika harga komoditas sejenis melemah, CPO akan wait and see terhadap perkembangan harga komoditas itu," katanya.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menambahkan, tekanan harga CPO juga datang dari faktor teknikal CPO atas penguatan panjang belakangan ini. Namun, tekanan harga CPO tersebut kemungkinan tidak akan berlangsung lama. Masih tingginya permintaan pasar terhadap CPO, khususnya menjelang Ramadan akan membuat harga CPO kembali menguat.

Data Intertek Surveyor menyebut, selama 15 hari pertama Juni ini, ekspor CPO Malaysia meningkat 18% menjadi 709.860 dibanding periode yang sama bulan lalu. Menurut Ariston, data ini akan kembali menguatkan harga CPO.

Ariston mengatakan, secara teknikal, penguatan harga CPO juga bisa dilihat dari grafik mingguan harga CPO. Indikator moving average convergence divergence (MACD) sedang berada di area positif dan mendukung tren kenaikan. Sinyal penguatan lain, juga ditunjukkan oleh indikator relative strength index (RSI) yang berada di level 51 dan cenderung bergerak naik.

Ariston memperkirakan, sepekan ke depan harga CPO akan menguat di kisaran RM 2.420-RM 2.536 per metrik ton. Renji memprediksi, sepekan ke depan harga CPO akan bergerak konsolidasi di kisaran RM 2.380-RM 2.400 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati