Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) Kembali Tertekan, Begini Prediksi Analis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami penurunan di sesi awal perdagangan pada Senin (4/7/2022). Mengutip data Barchart harga CPO untuk kontrak September 2022 turun 3,25% menjadi MYR 4.555 per ton.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, terjadinya penurunan pada harga CPO didorong banyak faktor global seperti kekhawatiran resesi yang menyebabkan penurunan besar pada bursa global. 

"Selain itu, pencabutan larangan ekspor CPO Indonesia juga berperan menekan harga CPO," ucap Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (4/7). 


Menurut lukman, sentimen yang ada saat ini belum mampu membuat harga CPO naik mengingat secara umum komoditas mengalami trend koreksi saat ini, hanya harga komoditas energi yang masih bertahan tinggi.

Baca Juga: Harga CPO Menurun, CGS CIMB Sekuritas Yakin Harga Rerata CPO Terjaga di RM 5.600

"Saya melihat level harga sekarang akan cukup bisa bertahan, namun untuk naik akan berat," ujar Lukman. 

Lukman mengatakan, demand pada CPO masih cukup bagus, terutama harapan dari pembukaan ekonomi di China dan demand dari biofuel. 

"Namun kenaikan harga cukup spektakuler dari harga rata-rata di MYR 2.500 sebelum pandemi covid hingga sempat menyentuh MYR 7.000. Dengan harga sekarang di MYR 4.600 masih terlalu tinggi dan berpotensi turun ke MYR 4.000," kata Lukman. 

Lukman menyampaikan, sentimen global masih akan mendominasi kehawatiran resesi global akan masih terus menekan harga CPO.

Baca Juga: Potensinya Rimbun, Dharma Satya (DSNG) Mulai Ekspor Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang

"Sentimen resesi global masih akan terus menekan harga komoditas pada umumnya," tutur Lukman. 

Lukman memprediksi harga CPO akan berada di rata-rata MYR 4.500 per ton hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli