JAKARTA. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) menutup perdagangan di awal pekan dengan posisi melemah. Harga CPO terseret penurunan harga minyak mentah dan minyak kedelai di tengah krisis finansial Yunani. Gejolak bursa saham China turut membebani kinerja komoditas minyak nabati ini. Mengutip Bloomberg pada Rabu (8/7) harga CPO pengiriman September 2015 di bursa Malaysia Derivative Exchange ditutup di harga RM 2.150 per metrik ton atau turun 2,67% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Sedangkan dalam sepekan harga terpangkas 5,16%. Ini sekaligus menjadi harga terendah sejak 26 Mei 2015. Research and Analyst Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar menilai, harga minyak sawit terpukul karena faktor global. Hasil sementara referendum Yunani yang menyatakan menolak program pengetatan anggaran membuat harga minyak mentah tergelincir. Penurunan harga minyak turut menyeret harga CPO dan minyak kedelai.
Harga minyak sawit sedang goyah
JAKARTA. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) menutup perdagangan di awal pekan dengan posisi melemah. Harga CPO terseret penurunan harga minyak mentah dan minyak kedelai di tengah krisis finansial Yunani. Gejolak bursa saham China turut membebani kinerja komoditas minyak nabati ini. Mengutip Bloomberg pada Rabu (8/7) harga CPO pengiriman September 2015 di bursa Malaysia Derivative Exchange ditutup di harga RM 2.150 per metrik ton atau turun 2,67% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Sedangkan dalam sepekan harga terpangkas 5,16%. Ini sekaligus menjadi harga terendah sejak 26 Mei 2015. Research and Analyst Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar menilai, harga minyak sawit terpukul karena faktor global. Hasil sementara referendum Yunani yang menyatakan menolak program pengetatan anggaran membuat harga minyak mentah tergelincir. Penurunan harga minyak turut menyeret harga CPO dan minyak kedelai.