JAKARTA. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) berhasil bangkit. Namun, analis menilai performa CPO belum akan cemerlang. Sebab, lesunya perekonomian global akan menyeret tingkat permintaan minyak nabati tersebut. Mengutip Bloomberg, Jumat (10/7), kontrak CPO pengiriman September 2015 di Malaysia Derivative Exchange (MDE) naik 0,32% dibandingkan hari sebelumnya menjadi RM 2.194 per metrik ton. Sepekan, harga anjlok 3,34%. Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga CPO terangkat sementara. Pertama, menguatnya gangguan iklim El Nino yang melanda negara-negara Asia Tenggara sebagai produsen terbesar CPO.
Harga minyak sawit terangkat sementara
JAKARTA. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) berhasil bangkit. Namun, analis menilai performa CPO belum akan cemerlang. Sebab, lesunya perekonomian global akan menyeret tingkat permintaan minyak nabati tersebut. Mengutip Bloomberg, Jumat (10/7), kontrak CPO pengiriman September 2015 di Malaysia Derivative Exchange (MDE) naik 0,32% dibandingkan hari sebelumnya menjadi RM 2.194 per metrik ton. Sepekan, harga anjlok 3,34%. Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga CPO terangkat sementara. Pertama, menguatnya gangguan iklim El Nino yang melanda negara-negara Asia Tenggara sebagai produsen terbesar CPO.