Harga minyak stabil di atas US$ 60 per barel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah stabil di atas level US$ 60 per barel setelah mencatat penguatan dua hari berturut-turut. Laju harga minyak didukung oleh kekhawatiran pasar bahwa aksi protes di Iran akan menyebabkan gangguan pasokan di negara anggota terbesar ketiga OPEC tersebut. Mengutip Bloomberg, Selasa (2/1) pukul 18.57 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2018 menguat tipis 0,02% ke level US$ 60,43 dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan lalu, harga minyak telah menanjak 3,3%. Korban tewas selama kerusuhan di Iran meningkat saat pasukan keamanan bentrok dengan demonstran yang protes terhadap para pemimpin negara tersebut. Padahal Iran salah satu produsen minyak yang memproduksi sekitar 3,8 juta barel minyak per hari. Selama 2017, harga minyak di New York melambung 12% lantaran negara eksportir yang tergabung dalam OPEC dan sekutunya memangkas pasokan untuk mengurangi kekenyangan global. Di sisi lain, produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) juga tergelincir dari rekor tertinggi, dengan produksi mingguan pada periode yang berakhir 22 Desember turun pertama kali sejak pertengahan Oktober. Selanjutnya, setiap gangguan terhadap pasokan Iran akan menjadi kejutan signifikan bagi pasar. "Risiko geopolitik jelas kembali berdampak pada harga minyak mentah," kata Bjarne Schieldrop, Kepala Analis Komoditas SEB AB di Oslo, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (2/1). "Sampai sekarang, belum ada kekhawatiran mendalam akan gangguan di Iran. Namun, jika hal itu terjadi, akan berdampak besar pada harga minyak mentah global," imbuhnya. Kerusuhan Iran yang dimulai Kamis pekan lalu di kota timur laut Masyhad awalnya menargetkan penanganan ekonomi pemerintah. Namun, sehari kemudian fokus demonstrasi meluas ke penegakan keagamaan dan kekerasan dari pihak keamanan negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini