Harga minyak stabil di tengah hari ini usai dua hari berturut-turut anjlok



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah sedikit berubah pada perdagangan hari ini dan menuju penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2021 setelah kekhawatiran banjit pasokan menakuti investor. 

Jumat (16/7) pukul 11.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman September 2021 turun 2 sen ke level US$ 73,45 per barel dan menuju koreksi 3% di pekan ini setelah dalam dua sesi terakhir menderita penurunan berat.

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 turun 1 sen ke US$ 71,64 per barel, dan berada di jalur untuk penurunan sekitar 4% pada minggu ini.


Diskusi tentang kebijakan pasokan dalam OPEC+, berakhir tanpa kesepakatan di awal bulan ini setelah Uni Emirat Arab (UEA) keberatan untuk memperpanjang kebijakan produksi di luar April 2022.

Namun, Arab Saudi dan UEA mencapai kompromi pada minggu ini, yang membuka jalan bagi OPEC+ untuk menyelesaikan kesepakatan yang akan memungkinkan lebih banyak pasokan ke pasar. 

Baca Juga: Harga minyak jatuh untuk hari ketiga, dibayangi kekhawatiran meningkatnya pasokan

"Semua tanda menunjukkan bahwa OPEC+ sedang menuju kesepakatan kompromi potensial yang akan memungkinkan UEA untuk mengamankan penyesuaian dasar, tetapi produsen lain pasti akan mencari perlakuan serupa dan berpotensi memperpanjang pertimbangan menuju pertemuan tingkat menteri Agustus," kata analis RBC Capital dalam sebuah catatan.

Kamis (15/7), OPEC mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat tahun depan ke sekitar level yang terlihat sebelum pandemi, sekitar 100 juta barel per hari (bph), dipimpin oleh pertumbuhan permintaan di AS, China dan India.

Produksi OPEC pada Juni meningkat 590.000 barel per hari menjadi 26,03 juta barel per hari, ungkapn laporan itu.

"Output akan meningkat lebih lanjut pada Juli didukung kuota yang lebih besar, dan kami memperkirakan harga tinggi akan mendorong lebih banyak produksi dari grup bahkan tanpa kesepakatan formal untuk melakukannya," kata Capital Economics dalam sebuah catatan.

Penurunan besar dalam stok minyak mentah di Amerika Serikat tidak banyak membantu mendukung harga karena kenaikan persediaan bensin dalam seminggu termasuk libur 4 Juli, ketika biasanya melonjak, meningkatkan kekhawatiran permintaan baru.

Selanjutnya: Samsung berniat bangun pabrik chip baru di Texas dengan nilai investasi US$ 17 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari