Harga Minyak Stabil di Tengah Penurunan Stok AS dan Kekhawatiran Permintaan China



KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Harga minyak bergerak stabil pada hari Rabu (17/7), sehari setelah benchmark Brent mencapai level terendah dalam satu bulan, karena penurunan stok minyak AS membantu mengimbangi tanda-tanda melemahnya permintaan di China.

Mengutip Reuters, Rabu (17/7), harga minyak mentah berjangka Brent naik hanya 1 sen, atau 0,01%, menjadi US$ 83,74 per barel pada 1013 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 10 sen, atau 0,12%, menjadi US$ 80,86 per barel.

“Kinerja ekonomi China yang lebih lemah dan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga AS dalam beberapa bulan mendatang telah saling mengimbangi,” kata analis minyak independen Gaurav Sharma.


Baca Juga: Harga Minyak Stabil di Tengah Penurunan Persediaan AS dan Permintaan yang Melemah

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah turun 4,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 Juli, kata sumber pasar, mengutip data dari American Petroleum Institute.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok minyak mentah akan turun sebesar 33.000 barel. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan merilis laporan penyimpanan resminya pada pukul 14.30 GMT.

“Data pemerintah sore ini menunjukkan keadaan sebenarnya, namun data pendahulu stok minyak AS dalam data API tidak menunjukkan banyak dampak dari Badai Beryl dan penutupan beberapa infrastruktur yang menghalangi jalurnya,” Kata analis PVM Oil, John Evans.

Hal yang membantu harga minyak adalah penjualan ritel AS, yang tidak berubah pada bulan Juni karena penurunan penerimaan di dealer mobil diimbangi oleh penguatan di tempat lain, yang menunjukkan ketahanan konsumen yang mendukung prospek pertumbuhan ekonomi untuk kuartal kedua.

Meningkatnya risiko geopolitik juga membantu harga minyak mentah.

Sebuah kapal tanker minyak berbendera Liberia sedang menilai kerusakan dan menyelidiki potensi tumpahan minyak setelah kapal tersebut diserang oleh kelompok Houthi Yaman di Laut Merah, kata Pusat Informasi Maritim Bersama (JMIC) Laut Merah dan Teluk Aden pada hari Selasa.

Baca Juga: Harga Minyak Turun Lebih dari 1% Selasa (16/7): Brent ke US$83,73 dan WTI ke US$80,76

Sementara itu, data resmi yang dirilis pekan ini menunjukkan ekonomi China tumbuh 4,7% pada kuartal kedua, pertumbuhan paling lambat sejak kuartal pertama tahun 2023, sehingga membatasi kenaikan harga minyak mentah.

“Setiap pengumuman dari Pleno Ketiga di Beijing minggu ini kemungkinan akan membentuk sentimen pasar karena besarnya dan pentingnya pertumbuhan permintaan minyak China,” kata analis minyak senior Rystad Energy, Svetlana Tretyakova, mengacu pada pertemuan kepemimpinan ekonomi utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi