Harga Minyak Stabil Jumat (8/3), Brent ke US$83,16 dan WTI ke US$79,15



KONTAN.CO.ID - Harga minyak sedikit berubah pada hari Jumat (/3). Investor mencerna petunjuk akan adanya penurunan suku bunga di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 0,24% atau 20 sen menjadi US$83,16 per barel pada 1018 GMT.

Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,28% atau 22 sen menjadi US$79,15 per barel.


Minyak WTI telah diperdagangkan lebih dari US$1 lebih tinggi dari penyelesaian sebelumnya pada puncak intra-hari di awal sesi.

Baca Juga: Harga Minyak Datar, Pasar Mempertimbangkan Permintaan China & Peningkatan Pasokan AS

Pasar minyak mendapat sinyal kemungkinan penurunan suku bunga dari AS dan Uni Eropa pada hari Kamis dan Jumat.

“Tampaknya jalur investor global akan tetap terkait erat dengan bahasa yang digunakan oleh para gubernur bank sentral,” kata analis PVM John Evans.

Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan permintaan minyak dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan akan mulai menurunkan suku bunga antara bulan April dan Juni, kata kepala bank sentral Prancis dan pembuat kebijakan ECB Francois Villeroy de Galhau pada hari Jumat.

Komentarnya muncul setelah Ketua ECB Christine Lagarde mengatakan "Kami baru saja mulai mendiskusikan penghentian sikap restriktif kami", pada konferensi pers pada hari Kamis, mengisyaratkan penurunan suku bunga pada bulan Juni.

Demikian pula di AS, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Kamis bahwa bank sentral “tidak jauh” dari mendapatkan cukup kepercayaan bahwa inflasi sudah cukup turun untuk mulai menurunkan suku bunga.

Baca Juga: Powell Nyatakan Bakal Turunkan Suku Bunga, Ini Instrumen Investasi Yang Terangkat

Namun kepala divisi industri dan pasar minyak Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan kepada Reuters bahwa pasar minyak dan kepala divisi industri tersebut berpotensi menambah batas atas kenaikan harga minyak pada tahun 2024 dengan pasokan yang relatif baik dan pertumbuhan permintaan yang melambat.

“Tergantung pada laju pertumbuhan permintaan minyak ke depan, kekuatan permintaan di musim panas, jika ada pemadaman minyak yang tidak terduga, kami melihat pasokan pasar relatif baik tahun ini,” kata Toril Bosoni pada hari Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto