Harga minyak stabil meski OPEC memangkas prediksi permintaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak bergerak stabil dalam tiga hari perdagangan menjelang akhir pekan. Jumat (12/11), pukul 7.55 WIB, harga minyak WTI kontrak Desember 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 81,45 per barel.

Harga minyak WTI turun 0,17% dari penutupan perdagangan kemarin. Harga minyak brent kontrak Januari 2022 berada di US$ 82,64 per barel. Harga minyak acuan internasional ini turun 0,25% dari penutupan perdagangan kemarin.

OPEC memangkas perkiraan permintaan minyak 2021 karena harga yang tinggi. Dalam laporan bulanan, OPEC memperkirakan permintaan minyak rata-rata 99,49 juta barel per hari (bph) pada kuartal keempat 2021, turun 330.000 bph dari perkiraan bulan lalu.


"Perlambatan dalam laju pemulihan pada kuartal keempat 2021 sekarang diasumsikan karena kenaikan harga energi," kata OPEC dalam laporan. OPEC juga mengutip permintaan yang lambat di China dan India.

Baca Juga: IHSG rawan profit taking setelah naik 4 hari berturut-turut

Tapi, harga minyak masih stabil karena potensi permintaan yang berpotensi pulih beberapa bulan mendatang pascapandemi. "Harga tertinggi baru terbentang di depan karena alasan yang dibutuhkan untuk menempatkan posisi teratas di pasar ini tetap sulit dipahami, yaitu permintaan minyak global melebihi produksi baru," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC kepada Reuters.

Pada hari Rabu, data AS menunjukkan inflasi harga konsumen naik pada bulan Oktober pada tingkat tahunan sebesar 6,2%. Ini adalah laju inflasi tahunan paling tinggi dalam 30 tahun. Kenaikan ditopang oleh harga energi yang lebih curam. 

OPEC melihat konsumsi minyak dunia melampaui angka 100 juta barel per hari pada kuartal ketiga 2022. Prediksi ini tiga bulan lebih lambat dari perkiraan bulan lalu. OPEC menyebut, permintaan yang tidak pasti menjadi alasan utama mengapa tidak mepercepat kenaikan produk.

Baca Juga: Wall Street berupaya bangkit setelah koreksi dua hari sebelumnya

Norbert Rucker, kepala ekonomi di Julius Baer, ​​mengatakan dalam sebuah catatan bahwa harga minyak mentah Brent telah naik lebih dari 60% tahun ini dan mencapai level tertinggi tiga tahun US$ 86,70 pada 25 Oktober. Namun, harga minyak tampaknya berkonsolidasi di bawah US$ 85 per barel, .

"Kita bisa melihat tanda-tanda awal transisi fundamental menuju pasar yang melemah, paling tidak karena permintaan minyak hanya akan tumbuh secara bertahap ke depan dengan peningkatan pasokan minyak serpih dan cadangan AS," kata Rucker.

Baca Juga: Harga Energi Tinggi, OPEC Pangkas Perkiraan Permintaan Minyak Dunia Kuartal IV 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati