KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah Brent stabil sekitar US$88 per barel pada hari Rabu (24/4) setelah reli pada sesi sebelumnya. Dibayangi sentiment penurunan mengejutkan dalam stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan penurunan aktivitas bisnis di konsumen minyak terbesar dunia. Melansir
Reuters, harga minyak mentah Brent turun 35 sen atau 0,4% menjadi US$88,07 per barel pada 1315 GMT. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 47 sen, atau 0,6%, menjadi US$82,89.
Baca Juga: Harga Minyak Naik di Tengah Penurunan Stok AS dan Konflik Timur Tengah, Rabu (24/4) Hal ini membalikkan sebagian kenaikan Brent sebesar 1,6% dari sesi sebelumnya, ketika pasar juga didukung oleh melemahnya dolar AS dan ketika investor mengurangi kekhawatiran atas konflik di Timur Tengah. “Persepsi deeskalasi antara Iran dan Israel dapat menghilangkan US$5-US10 per barel dari "premium risiko geopolitik yang masih tinggi" dalam beberapa bulan mendatang,” kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan, dan menetapkan batas atas Brent sebesar $90 per barel. Aktivitas bisnis AS menurun pada bulan April ke level terendah dalam empat bulan, dengan S&P Global mengatakan pada hari Selasa (23/4) bahwa Indeks Output PMI Komposit, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, turun menjadi 50,9 pada bulan ini dari 52,1 pada bulan Maret. "Perekonomian terbesar di dunia saat ini masuk dalam kategori 'berita buruk adalah berita baik'", kata Tamas Varga dari broker minyak PVM. "Peluang penurunan suku bunga The Fed kembali meningkat." Pemotongan suku bunga AS dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pada gilirannya, merangsang permintaan minyak. “Perhatian beralih ke masalah makro, ke pasar saham dan dolar dan tidak ada satupun yang mengecewakan,” tambah Varga.
Baca Juga: Harga Minyak Naik, Investasi Migas Menanjak Di Jerman, semangat bisnis meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan April menurut survei pada hari Rabu, meningkatkan harapan bahwa hal terburuk mungkin telah berakhir bagi negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Persediaan minyak mentah AS turun 3,237 juta barel dalam pekan yang berakhir 19 April, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Sebaliknya, enam analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan sebesar 800.000 barel.
Pedagang akan menyaksikan rilis data resmi mengenai stok minyak dan produk pada pukul 14.30 GMT. Sementara itu, konflik Israel-Hamas terus berkecamuk dengan beberapa penembakan terberat dalam beberapa minggu pada hari Selasa. Sementara sumber pada hari Rabu mengatakan Israel sedang bersiap untuk mengevakuasi Rafah menjelang serangan yang dijanjikan terhadap kota tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto