LUANDA. Harapan harga minyak di bawah US$ 100 per barel masih sulit terwujud. Menteri Perminyakan Angola, Jose Maria Botelho de Vasconcelos, memprediksi harga minyak masih US$ 100 per barel tahun ini. Penyebabnya adalah negara produsen minyak dunia masih enggan menurunkan harga. Menurut International Monetary Fund, produksi minyak Angola mencapai 1,8 juta barel per hari. Artinya, produksi ini terbesar kedua di Afrika setelah Nigeria. Saat ini rata-rata harga minyak Brent masih di kisaran US$ 113,26 per barel atau naik dibandingkan tahun lalu yang US$ 111,66 per barel. Sedangkan harga minyak jenis Brent, Dubai dan minyak mentah West Texas Intermediate US$ 99,17 tahun ini dan US$ 96,78 pada 2014. Vasconcelos mengatakan, harga minyak sulit turun karena produksi minyak 30 juta barel per hari belum mencukupi permintaan pasar. "Setiap diskusi tentang kuota untuk masing-masing negara akan tergantung situasi dan kepentingan negara tersebut," ujarnya.
Harga minyak akan sulit turun
LUANDA. Harapan harga minyak di bawah US$ 100 per barel masih sulit terwujud. Menteri Perminyakan Angola, Jose Maria Botelho de Vasconcelos, memprediksi harga minyak masih US$ 100 per barel tahun ini. Penyebabnya adalah negara produsen minyak dunia masih enggan menurunkan harga. Menurut International Monetary Fund, produksi minyak Angola mencapai 1,8 juta barel per hari. Artinya, produksi ini terbesar kedua di Afrika setelah Nigeria. Saat ini rata-rata harga minyak Brent masih di kisaran US$ 113,26 per barel atau naik dibandingkan tahun lalu yang US$ 111,66 per barel. Sedangkan harga minyak jenis Brent, Dubai dan minyak mentah West Texas Intermediate US$ 99,17 tahun ini dan US$ 96,78 pada 2014. Vasconcelos mengatakan, harga minyak sulit turun karena produksi minyak 30 juta barel per hari belum mencukupi permintaan pasar. "Setiap diskusi tentang kuota untuk masing-masing negara akan tergantung situasi dan kepentingan negara tersebut," ujarnya.