Harga minyak terdorong pemangkasan ekspor Saudi



SINGAPURA. Harga minyak dunia kembali menguat, seiring dengan penurunan ekspor Arab Saudi ke Amerika Serikat. Namun, penguatan harga minyak masih tertahan dengan kekhawatiran persaingan produksi minyak yang dikobarkan AS.

Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di AS menguat 12 sen menjadi US$ 47,82 per barel. 

Harga minyak Brent sebesar US$ 50,66 per barel, naik 10 sen dari penutupannya. 


Trader kembali melakukan aksi beli setelah Arab Saudi mengumumkan ekspor ke AS akan turun rata-rata 300.000 barel per hari di bulan Maret. AS mengimpor sekitar 1,3 juta bpd minyak dari Saudi pada bulan Februari, berdasarkan Energy Information Administration (EIA).

Negara-negara OPEC dan beberapa negara non-OPEC penghasil minyak lainnya telah sepakat memangkas 1,8 juta bpd minyak sampai Juni mendatang untuk mendongkrak harga minyak. Namun, AS tetap meningkatkan produksi dan kini mencapai 9,1 juta bpd.

Kini, pasar berharap ada tanda-tanda dari OPEC bahwa mereka akan memperpanjang komitmen pemangkasan produksi setelah Juni. "Pasar masih ingin melihat ada pengurangan minyak yang saat ini masih berlimpah," tulis ANZ Bank.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia