Harga minyak tergelincir karena kenaikan stok minyak mentah AS



KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak jatuh pada Kamis (21/1) ini setelah data menunjukkan stok minyak mentah AS secara tak terduga naik pada pekan lalu. Hal ini menyalakan kembali kekhawatiran tentang pembatasan akibat pandemi yang memotong permintaan bahan bakar.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 27 sen, atau 0,5% menjadi $ 53,04 per barel pada 0147 GMT, menyusul kenaikan selama dua hari di tengah harapan pengeluaran bantuan besar-besaran COVID-19 di bawah Presiden baru AS Joe Biden.

Sementara harga minyak mentah berjangka Brent juga turun 26 sen, atau 0,5% menjadi $ 55,82 per barel.


Baca Juga: Harga emas spot menguat lebih dari 1% berkat optimisme pemerintahan Biden

Menurut data dari American Petroleum Institute, persediaan minyak mentah AS naik 2,6 juta barel dalam sepekan hingga 15 Januari dibandingkan dengan perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters yang memprediksi penurunan 1,2 juta barel. 

"Harga minyak terlihat agak rentan terhadap potensi aksi ambil untung setelah stok minyak mentah AS naik 2,56 juta terhadap penarikan konsensus," kata kepala strategi pasar Axi Stephen Innes dalam sebuah catatan kepada kliennya.

Namun stok bensin dan persediaan distilat, yang meliputi solar, distilat dan bahan bakar jet, naik kurang dari perkiraan para analis.

Innes mengatakan pembatasan mobilitas COVID merusak prospek jangka pendek untuk permintaan minyak. "Secara bersamaan, perkiraan permintaan minyak mentah China dalam jangka pendek terlihat tinggi dan rentan untuk direvisi lebih rendah karena lockdown menyebar di negara tersebut menjelang Tahun Baru Imlek," katanya.

Baca Juga: Produksi dan penjualan komoditas utama Aneka Tambang (ANTM) ciamik di 2020

Pemerintahan Biden telah berkomitmen untuk mengekang emisi karbon. Biden mengumumkan kembalinya Amerika ke perjanjian iklim Paris dan mencabut izin untuk proyek pipa minyak Keystone XL dari Kanada.

Pemerintah juga berkomitmen untuk mengakhiri sewa minyak dan gas baru di lahan federal, meskipun Biden belum menetapkan jadwal untuk mencapai tujuan itu.

Selanjutnya: Rebound tersendat, bagaimana prospek harga gas alam di tahun ini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi