Harga minyak tergelincir, kekhawatiran permintaan merebak akibat lonjakan Covid-19



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah berbalik arah setelah sempat menguat di awal perdagangan hari ini. Koreksi harga terjadi karena kekhawatiran atas pembatasan virus corona dikombinasikan dengan aktivitas pabrik yang melambat pada pasar-pasar utama. 

Selasa (3/8) pukul 10.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2021 turun 0,1% ke level US$ 72,84 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman September koreksi 0,1% menjadi US$ 71,18 per barel.


Kedua harga minyak acuan ini anjlok lebih dari 3% pada perdagangan hari Senin (2/8).

Analis ANZ dalam sebuah catatan menyoroti risiko ekonomi yang bangkit kembali karena pandemi virus corona bagi konsumen minyak utama China. "Kasus varian Delta yang sangat menular telah muncul di 14 dari 32 provinsi. Ini bisa melihat pembatasan mobilitas lebih lanjut diperkenalkan," tulis analis ANZ.

Baca Juga: Harga minyak rebound pada pagi ini (3/8), kekhawatiran permintaan turun membayangi

Mereka juga menandai aktivitas manufaktur yang melambat sebagai perhatian utama, baik bagi China maupun Amerika Serikat.

"Aktivitas ekonomi China terus mereda pada Juli, dengan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur resmi turun menjadi 50,4 dari 50,9 pada Juni," kata ANZ.

Aktivitas manufaktur juga melambat di AS, dengan indeks ISM jatuh ke 59,5, ini jadi angka terendah sejak Januari 2021, setelah pada Juni lalu berada di level 60,6.

Sementara itu, Iran akan segera menanggapi setiap ancaman terhadap keamanannya, kata kementerian luar negeri di awal pekan ini. Hal itu terjadi setelah Amerika Serikat, Israel dan Inggris menyalahkan Teheran atas serangan terhadap sebuah kapal tanker yang dikelola Israel di lepas pantai Oman.

Di tempat lain, persediaan minyak mentah dan produk AS kemungkinan turun minggu lalu dengan stok sulingan dan bensin diprediksi turun untuk minggu ketiga berturut-turut, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada hari Senin.

Selanjutnya: Makin gawat, Korea Selatan juga temukan dua kasus pertama Covid-19 varian Delta Plus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari