SINGAPURA. Harga minyak mentah tergelincir di New York di tengah spekulasi adanya pemangkasan kembali produksi minyak oleh OPEC untuk mendukung harga minyak. Tahu sendiri, permintaan terhadap minyak dunia di AS kian merosot sebagai imbas resesi.
Anggota OPEC kemungkinan akan mempertimbangkan pengirisan produksi minyak --untuk menstabilkan pasar-- pada pertemuan akhir minggu ini di Kairo. Hal ini ditegaskan oleh Shokri Ghanem, Direktur National Oil Corp. Libya. Hari Jumat (28/11) ini kontrak berjangka minyak mentah yang diperdagangkan di New York telah terjungkal sebesar 63% sejak menyentuh level tertingginya US$ 147,27 pada 11 Juli 2008 lalu. “Orang-orang menunggu apakah ada pemangkasan kembali pada pertemuan besok,” kata Chris Jarvis, presiden Caprock Risk Management LLC di Hampton Falls, New Hampshire. “Hal ini kembali menegaskan soal angka-angka perekonomian. OPEC sungguh tidak punya kemampuan untuk mengendalikan harga minyak saat ini,” tambahnya. Minyak mentah untuk pengiriman Januari terpeleset 65 sen atau 1,2% menjadi US$ 53,79 per barel pada pukul 8.10 waktu Singapura, dari perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Hari ini, Nymex hanya bertransaksi lewat elektronik saja karena AS merayakan liburan Thanksgiving. Kontrak berjangka ditutup pada level US$ 54,44 per barel pada 26 November 2008 setelah melonjak sebesar 7,2%.Minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Januari melandai 79 sen atau 1,5% menjadi US$ 53,13 per barel di ICE Futures Europe exchange London.Sebanyak 14 dari 38 analis yang disurvei oleh Bloomberg News memprediksikan bahwa harga minyak dunia akan terjerembap hingga 5 Desember 2008 nanti. Sebanyak 12 analis mengatakan bahwa harga minyak akan naik, dan sisanya menghitung pergerakan harga minyak hanya berubah sedikit. “Kami ragu apakah OPEC bisa berubah secara material di tengah fundamental pasar atau sentimen jangka pendek,” kata analis perminyakan Merrill Lynch & Co. Alastair Syme, melalui laporannya pada 26 November 2008 lalu. Menteri dari anggota OPEC –penyuplai lebih dari 40% kebutuhan minyak di dunia—berencana untuk bertemu pada hari sabtu, 29 November 2008 di Kairo untuk yang ketiga kalinya untuk membicarakan kemungkinan pemangkasan produksi yang lebih besar lagi setelah harga minyak kembali terperosok. Sekadar catatan saja, bulan lalu OPEC telah sepakat untuk mengurangi produksinya sebesar 1,5 juta barel per hari. Persediaan minyak global cukup untuk memenuhi kebutuhan 56 hari, lebih tinggi dari persediaan rata-rata selama lima tahun ini. Laporan tentang kondisi perekonomian di AS yang muncul awal minggu ini telah membeberkan resesi yang begitu memprihatinkan di AS yang kemungkinan akan membuat AS memotong permintaan minyaknya.