Harga minyak tergelincir permintaan yang menurun



NEW YORK. Harga minyak tergelincir untuk hari kedua. Penurunan harga minyak mentah terjadi dipicu oleh lemahnya permintaan kilang minyak di Amerika Serikat. Selain permintaan yang lemah, dampak negatif krisis utang di Yunani juga dikhawatirkan membuat permintaan energi di Eropa menurun.

Minyak mentah AS untuk pengiriman Agustus ditutup turun 57 sen atau 0,95% menjadi US$ 59,7 per barel pada perdagangan Kamis lalu. Pada hari sebelumnya hanga minyak ditutup turun lebih dri 1%.

Sementara minyak Brent untuk pengiriman Agustus juga turun 30 sen menjadi US$ 63 per barel. Pada hari sebelumnya, minyak diperdagangkan melemah 96 sen atau 1,5%.


Setelah AS meningkatkan produksi kilang dalam dua minggu terakhir, muncul kekhawatiran adanya stok yang berlimpah produk bensin dan diesel negara tersebut. Dikhawatirkan juga adanya jutaan barel minyak mentah asal Nigeria di laut Basin Atlantik yang belum menemukan pembeli.

Volume perdagangan minyak mentah juga cenderung menurun, di bawah 180.000 barel untuk minyak Brent, sedangkan minyak AS (WTI) di bawah 165.000 barel. "Pasar sedang mencari cara untuk memecah level perdagangan yang rendah ke posisi yang baru," kata Tariq Zahir, Analis Tyche Capital Advisors.

Minyak Brent terperangkap di kisaran US$ 62 sampai US$ 65 per barel selama lebih dari dua minggu terakhir. Sementara minyak WTI tetap diperdagangan di kisaran US$ 59 sampai US$ 61 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa