Harga minyak tergelincir persediaan minyak AS yang naik dua pekan berturut-turut



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak melemah setelah kenaikan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat investor kian khawatir tentang permintaan bahan bakar yang tertekan di tengah penguncian yang lebih ketat di Eropa.

Rabu (16/12) pukul 08.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jneis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2021 turun 8 sen atau 0,2% menjadi US$ 50,68 per barel. 

Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2021 melemah 6 sen, atau 0,1% ke level US$ 47,56 per barel.


"Harga minyak mentah sedikit melemah setelah laporan inventaris API (American Petroleum Institute) mencatat kenaikan dalam dua minggu berturut-turut," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi, dipicu laporan kenaikan stok minyak AS

Berdasarkan data API, persediaan minyak mentah AS membengkak sebesar 2 juta barel di pekan yang berakhir 11 Desember lalu, menjadi sekitar 495 juta barel. 

Realiasi ini jauh di atas proyeksi analis yang memperkirakan penurunan 1,9 juta barel pada persediaan minyak mentah. Sementara itu, data resmi pemerintah AS dijadwalkan dirilis pada Rabu.

Sebelumnya harga minyak mendapatkan kekuatan dari peluncuran vaksin Covid-19 di sejumlah negara pada bulan ini. Tetapi International Energy Agency (EIA) memperingatkan, bahwa hal tersebut tidak akan dengan cepat membalikkan kerusakan yang ditimbulkan pada permintaan minyak global.

IEA juga merevisi ke bawah perkiraan untuk permintaan minyak tahun ini sebesar 50.000 barel per hari (bpd) dan untuk tahun depan sebesar 170.000 bpd. Alasannya, penggunaan bahan bakar jet yang anjlok lantaran lebih sedikit orang yang bepergian melalui udara.

"Di sisi permintaan, risiko penurunan jangka pendek terbesar terhadap ekspektasi permintaan minyak dari Amerika Serikat, terutama karena pelemahan terus-menerus dalam permintaan bensin di Negeri Paman Sam tersebut," tulis analis di FGE dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga emas kembali naik, ditopang stimulus AS dan antisipasi kebijakan The Fed

Namun, kemajuan dalam peluncuran vaksin berlanjut pada hari Selasa, setelah vaksin Covid-19 Moderna Inc juga mendapatkan lampu hijau dari otorisasi peraturan AS di minggu ini.

AS juga memperluas peluncuran vaksin Covid-19 yang baru disetujui yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE pada hari Selasa ke ratusan pusat distribusi tambahan pada hari Selasa, untuk vaksinasi terhadap lebih dari ribuan petugas kesehatan, dan diharapkan dapat menjangkau masyarakat umum pada bulan-bulan mendatang.

Selanjutnya: Harga emas Antam hari ini melonjak Rp 11.000 jadi Rp 962.000 per gram, Rabu (16/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari