Harga minyak tergelincir, Pertamina berbenah



JAKARTA. Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sucipto mengakui, penurunan harga minyak mentah dunia hingga dibawah 30 dollar AS per barrel akan berdampak pada perusahaan. Dia mengatakan, harga minyak dunia yang terus merosot akan menjadi adalah "pukulan berat" bagi pendapatan perusahaan.   

Dampaknya, ada beberapa langkah yang harus diambil oleh Pertamina. Salah satunya adalah dengan menurunkan biaya operasi hingga 30 persen. 

"Kalau harga di bawah 30 sangat berat, kita putuskan turunkan biaya operasi sebanyak 30 persen. Kalau itu sudah bisa diatasi, berbagai hal termasuk kesejahteraan karyawan akan kita evaluasi," ujar dia di Jakarta Senin (18/1/2016).


Evaluasi ini, kata dia, menyangkut proses bisnis di lembaga. Dimulai dari hulu, hingga ke hilir akan dievaluasi dan dibuat sependek mungkin. Termasuk, renegosiasi terhadap biaya jasa yang selama ini berkontribusi terhadap biaya operasional. 

"Pertanyaannya apakah kita harus puasa," tutur dia. 

Dwi tidak mengelak ketika ditanya soal adanya kemungkinan untuk melakukan pemutusan tenaga kerja (PHK). Namun, kata dia, PHK adalah langkah terakhir yang akan diambil, artinya pihaknya akan mengusahakan berbagai cara terlebih dahulu sebelum mengambil pilihan terakhir "memulangkan" karyawannya. 

"PHK pilihan terakhir, kalau bisa kita sama-sama puasa kurangi kesejahteraan dan yang penting kita survive," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan