Harga minyak tergelincir setelah sentuh rekor pada sesi sebelumnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia terkoreksi setelah pada sesi sebelumnya mencapai rekor kenaikan. Pasar tampaknya mencerna kembali kemungkinan gangguan pasokan minyak di Timur Tengah setelah serangan Amerika Serikat (AS) menewaskan jenderal Iran.

Melansir Bloomberg, pukul 20.38 WIB, Selasa (7/1), minyak Brent turun 53 sen atau 0,8% pada US$ 68,38 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di US$ 62,85 per barel, turun 0,68%.

Baca Juga: Harga minyak bisa menuju ke US$ 100 kalau Iran menutup Selat Hormuz


Asal tahu, harga minyak memanas pada dua sesi sebelumnya, dengan Brent mencapai level tertinggi sejak September, sementara WTI naik ke level terkuat sejak April.

Keuntungan itu menyusul kekhawatiran meningkatnya konflik dan potensi gangguan pasokan Timur Tengah setelah serangan pesawat tak berawak 3 Januari di Baghdad yang menewaskan Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds Iran. Iran pun telah bersumpah untuk membalas dendam yang keras.

Baca Juga: Harga Minyak Terus Meroket Mendekati Level Rekor premium

"Kami masih percaya dengan tidak adanya pembalasan, harga minyak akan pada tren lebih rendah selama kuartal pertama 2020, dengan pasokan pasar yang tersisa selama paruh pertama," analis ING mengatakan dalam sebuah catatan.

Konsultasi Eurasia Group mengatakan Iran kemungkinan akan lebih fokus pada target militer AS daripada target energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto