Harga Minyak Tergelincir Usai Komentar Terbaru The Fed Soal Prospek Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak turun pada hari Jumat karena komentar dari pejabat Federal Reserve mendukung ekspektasi suku bunga tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Pasar, yang menunggu keputusan OPEC+ pada akhir pekan mengenai pengurangan produksi, terbebani dalam perdagangan semalam oleh data peningkatan stok bensin AS yang mengejutkan.

Harga minyak Brent berjangka turun 3 sen, atau 0,04%, menjadi US$ 81,83 per barel pada 0601 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 10 sen, atau 0,13%, menjadi US$ 77,81 per barel.


Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan dia masih khawatir mengenai risiko kenaikan inflasi meskipun ada pelonggaran baru-baru ini. Ia juga memperingatkan bahwa bank sentral AS harus fleksibel dan tetap mempertimbangkan semua opsi saat memantau data dan menentukan cara merespons yang tepat.

Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi, Dipicu Lemahnya Permintaan Bahan Bakar AS

“Sangat penting bahwa kita tidak terpaku pada jalur tertentu dalam kebijakan moneter. Saya pikir masih terlalu dini untuk benar-benar memikirkan penurunan suku bunga," kata Logan pada sebuah acara di El Paso, Texas. 

Pasar minyak berada di bawah tekanan dalam beberapa pekan terakhir karena prospek suku bunga AS yang akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun 4,2 juta barel menjadi 454,7 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 24 Mei dibandingkan dengan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan sebesar 1,9 juta barel.

Namun, persediaan bensin meningkat di AS dibandingkan ekspektasi bahwa permintaan akan lebih tinggi menjelang akhir pekan panjang Memorial Day, yang menandakan dimulainya musim mengemudi di musim panas. 

Baca Juga: Begini Prospek Harga Minyak Mentah di Tengah Tren Koreksi Harga

Stok naik 2 juta barel dalam sepekan menjadi 228,8 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan sebesar 400.000 barel. ​

Di tempat lain, OPEC+ sedang mengerjakan kesepakatan kompleks yang akan disepakati pada pertemuannya pada hari Minggu yang akan memungkinkan kelompok tersebut untuk memperpanjang sebagian pengurangan produksi minyaknya hingga tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi