JAKARTA. Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang berlangsung hari ini (8/11) membawa dampak positif bagi harga minyak. Tak lama berselang, setelah FBI memastikan persoalan email pribadi Hillary Clinton tidak berujung pada tuntutan hukum, harganya langsung menguat hingga US$ 44,89 per barell pada Senin (7/11). Padahal sepekan kemarin minyak sempat jatuh terendah dalam 3 bulan terakhir. Dalam pekan pertama November minyak tergerus hingga 4,69%. Pada perdagangan kemarin hari ini (8/11) harga minyak relatif stabil. Mengutip Bloomberg, di awal perdagangan pukul 8.22 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange melemah 0,01% menjadi US$ 44,87 per barrel. Namun pada pukul 18.09 WIB minyak sedikit menguat menjadi US$ 44,96 per barrel.
Harga minyak terkerek sentimen positif pemilu AS
JAKARTA. Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang berlangsung hari ini (8/11) membawa dampak positif bagi harga minyak. Tak lama berselang, setelah FBI memastikan persoalan email pribadi Hillary Clinton tidak berujung pada tuntutan hukum, harganya langsung menguat hingga US$ 44,89 per barell pada Senin (7/11). Padahal sepekan kemarin minyak sempat jatuh terendah dalam 3 bulan terakhir. Dalam pekan pertama November minyak tergerus hingga 4,69%. Pada perdagangan kemarin hari ini (8/11) harga minyak relatif stabil. Mengutip Bloomberg, di awal perdagangan pukul 8.22 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange melemah 0,01% menjadi US$ 44,87 per barrel. Namun pada pukul 18.09 WIB minyak sedikit menguat menjadi US$ 44,96 per barrel.