Harga Minyak Terkoreksi Tipis Rabu (23/10) Pagi, Ambil Jeda Setelah Kenaikan Kemarin



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis pada perdagangan Rabu (23/10) pagi. Pukul 06.07 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 71,36 per barel, terkoreksi 0,52% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 71,74 per barel.

Harga minyak terkoreksi pagi ini, setelah naik tinggi kemarin.

Mengutip Reuters, kemarin harga minyak naik lebih dari 2,2% didukung oleh tanda-tanda peningkatan permintaan dari China.


Upaya China baru-baru ini untuk membangkitkan ekonominya membuat para analis menaikkan ekspektasi permintaan minyak di negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia itu.

Baca Juga: Harga Minyak Acuan Ditutup Menguat Hampir 2% Usai Anjlok 7% di Pekan Lalu

Lemahnya permintaan dari China di tengah pesatnya elektrifikasi armada mobilnya turut membebani harga minyak dalam beberapa bulan terakhir.

Analis StoneX Alex Hodes seperti dikutip Reuters mengungkapkan, setiap peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi juga akan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Namun, mungkin perlu waktu bagi upaya stimulus untuk menyaring permintaan minyak. 

"Kami mungkin telah melihat titik terendah dalam permintaan, tetapi saya tidak tahu apakah ada banyak konsensus mengenai seberapa banyak hal itu dapat memperbaiki situasi," kata Hodes.

Dalam sebuah catatan kepada klien pada hari Senin, analis di Goldman Sachs mengatakan pelacak permintaan China naik sekitar 100.000 barel per hari pada minggu sebelumnya ke level tertinggi enam bulan, sebagian karena produksi industri dan penjualan ritel negara itu mengalahkan ekspektasi. 

China pada hari Selasa menetapkan kuota impor minyak mentah untuk tahun depan sebesar 257 juta metrik ton (5,14 juta barel per hari), naik dari 243 juta ton tahun ini.

Inventaris minyak global menunjukkan defisit pasokan pada kuartal keempat, yang seharusnya mendukung harga dalam waktu dekat, kata Hodes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi