Harga minyak terpeleset di tengah sinyal bullish



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah dunia kembali terpeleset pada Kamis (13/9). Tapi, harga minyak masih di kisaran tertingginya, dengan WTI bertahan di atas US$ 70 per barel dan Brent mendekati US$ 80 per barel.

Harga minyak AS jenis West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex pagi ini turun 18 sen menjadi US$ 70,19 per barel. Sedangkan harga Brent turun 11 sen menjadi US$ 79,63 per barel. 

Harga Brent sebelumnya sempat menanjak ke atas US$ 80 per barel, pertama kalinya sejak Mei. Penguatan harga ini ditopang ekspektasi sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran yang akan berlaku November mendatang akan mengetatkan pasokan minyak global. 


Harga minyak AS juga tetap dalam tren menguat, setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan, cadangan minyak AS turun 5,3 juta barel dalam sepekan hingga 7 September menjadi 396,2 juta barel. Ini merupakan pasokan minyak AS terendah sejak Februari 2015 dan lebih rendah sekitar 3% dari rata-rata pasokan minyak AS dalam lima tahun terakhir. 

Sedangkan produksi minyak AS turun 100.000 barel per hari menjadi 10,9 juta bpd.  

Stephen Innes, head of trading for Asia-Pacific di futures brokerage Oanda, Singapore mengatakan, penurunan harga hari ini dipicu data peningkatan persediaan produk olahan yang juga dilaporkan EIA. 

"Namun secara keseluruhan, pertemuan sinyal bullish dari sanksi Iran dan tenggelamnya persediaan minyak mentah AS bisa menjaga harga minyak untuk sisa minggu ini," kata Stephen Innes, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia