KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona menurunkan harga minyak hingga menyentuh level US$ 20-an per barel. Kondisi ini diproyeksikan bakal mengganggu kinerja perusahaan minyak dan gas (migas), termasuk kinerja produksi dan lifting di hulu migas. Kendati begitu, Indonesia Petroleum Association (IPA) optimistis, kinerja produksi dan lifting migas di Indonesia masih terjaga, setidaknya selama periode kuartal I 2020. Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong mengungkapkan, secara bisnis, setiap perusahaan migas tentu akan terpapar dampak corona dengan kadar yang berbeda. Namun, katanya, setiap perusahaan akan memiliki strategi mitigasi dengan mencermati perkembangan kondisi terkini. Sedangkan untuk lifting migas, Marjolijn menilai bahwa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tetap akan berkomitmen untuk mengejar target produksi sesuai dengan Work Program & Budget (WP&B) yang telah disepakati.
Harga minyak tertekan corona, kinerja hulu migas diklaim masih terjaga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona menurunkan harga minyak hingga menyentuh level US$ 20-an per barel. Kondisi ini diproyeksikan bakal mengganggu kinerja perusahaan minyak dan gas (migas), termasuk kinerja produksi dan lifting di hulu migas. Kendati begitu, Indonesia Petroleum Association (IPA) optimistis, kinerja produksi dan lifting migas di Indonesia masih terjaga, setidaknya selama periode kuartal I 2020. Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong mengungkapkan, secara bisnis, setiap perusahaan migas tentu akan terpapar dampak corona dengan kadar yang berbeda. Namun, katanya, setiap perusahaan akan memiliki strategi mitigasi dengan mencermati perkembangan kondisi terkini. Sedangkan untuk lifting migas, Marjolijn menilai bahwa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tetap akan berkomitmen untuk mengejar target produksi sesuai dengan Work Program & Budget (WP&B) yang telah disepakati.